Jakarta – Forum Lembaga Memanggil terus melangkah membantu pengungsi di Lembata lewat jaringan kemitraan dengan pihak lainnya. Dalam rilisnya yang diterima media ini, FLM membangun kerjasama dengan Skadron 31 Halim Perdanakusuma untuk bisa memobilisasi bantuan dari Jakarta menggunakan Hercules.
Terbaca pada surat FLM yang ditujukan kepada Komandan Skadron 31 Wing I Lanud Halim Perdanakusuma Letkol PnB Yulius Marvien Aryaka, M.Sc.
“Dengan pertimbangan kemanusiaan dan relasi yang terbangun, Komandan Skadron 31 berkenan membantu pengangkutan sumbagan dari Jakarta ke NTT. FLM menyampaikan rasa syukur dan terimakasih atas tangan terbuka yang diberikan pihak Angkatan Udara untuk ikut membantu pengungsi di Lembata,” jelas Bernard Tifaona, Ketua FLM.
Pengangkutan pertama sudah dilakukan, Sabtu (18/12/2020) via Maumere selanjutnya ke Larantuka untuk dibawa ke Lembata. Angkutan pertama ini sekitar 2 ton sembako dan sejumlah jenis sumbangan lainnya.
FLM juga membangun kemitraan dengan Karila, sebuah lembaga sosial karitatif yang bernaung di bawah hirarki gereja Katolik, dalam hal ini Keuskupan Larantuka. Bersama Karila, FLM ingin menjangkau para pengungsi di lokasi mereka masing-masing.
Herkules Mengangkut Bantuan Kemanusiaan FLM dari Jakarta tiba di Maumere, Sabtu (18/12/2020). (Foto: SSH)
Sebelumnya FLM sudah mengirim sejumlah bantuan. Tahap pertama mengirim kebutuhan mendesak sebanyak 40 kodi barang-banrang kebutuhan mendesak. Menurunkan tiga personil untuk membantu sekaligus memetakan masalah dan kebutuhan selama masa tanggap darurat, rehabilitasi hingga rekonstruksi. Tahap kedua dengan mengirim obat-obatan dan Tim Dokter sebagai Relawan Kesehatan untuk berkolaborasi dengan Dinkes Lembata sebagai Koordinator membantu masyarakat dalam masa tanggap darurat.
FLM di Jakarta memindahkan sekretariat logistiknya dari Tebet ke Bekasi untuk mempermudah mobilisasi dan pergerakan tim kerja. “Bantuan terus dikonsolidasi dan ditampung di Posko Logistik Bekasi. Rencananya akan diangkut dengan Herkules atau dengan Kapal Pelni,” ungkap Bernard Tifaona.
Beberapa angenda masih terus berproses. Dalam waktu dekat ini, FLM akan melauncing Lagu “Lembata Memanggil” untuk menyapa semua pihak yang peduli. “Lagunya sudah siap dan sedang diproses oleh video klipnya,” tambah Bernard lagi.
Ketua FLM Bernard Tifaona menyampaikan rasa syukur dan terimakasih kepada semua pihak yang telah dengan ikhlas dan rela hati membantu urusan kemanusiaan di Lembata lewat FLM ini. Terimakasih kepada semua relawan yang dengan berbagai bentuk dan cara telah ikut membantu semua proses bantuan hingga sampai ke para pengungsi.
“Terimakasih kepada semua pihak yang memberi dengan hati dan telah bersedia menjadi saluran berkat bagi sesama yang tertimpah bencana erupsi Gunung Lewotolok di Lembata, NTT. Kami dari keluarga besar Tifaona di Jakarta khususnya dan anggota/pengurus FLM umumnya, berniat dengan ikhlas hati ingin membantu warga yang tertimpah bencana. Tidak ada tendensi atau kepentingan apapun selain pertimbangan kemanusiaan.”
Tak lupa pula Bernard, putra Alm. Brigjen. Pol Anton Enga Tifaona ini memohon dukungan dan doa dari semua pihak terutama warga Lembata agar agenda yang sudah direncanakan dapat dilaksanakan. “FLM juga meminta maaf kepada para pihak, termasuk Pemda Lembata, kepada warga pengungsi khususnya dan warga Lembata umumnya jika dalam proses kegiatan kemanusiaan di Lembata ini masih ada kekurangan dan kelemahan di sana-sini. “Atas nama keluarga besar Tifaona, anggota dan pengurus FLM, kami Mengucapkan Selamat Memasuki Hari Natal bagi keluarga, para relawan dan umat Kristiani di Lembata serta Bahagia emasuki Tahun Baru di tengah situasi yang belum menentu ini di Lembata.” (SSH/fre)