Aksinews.id/Wangatoa – Paroki Kristus Raja Wangatoa (PKRW) melaunching bunyi lonceng gereja pada pukul 15.00 Wita atau jam 3 sore sebagai tanda mengajak umat berdoa Kerahiman. Boleh jadi, PKRW menjadi paroki di Dekenat Lembata yang memelopori hal ini.
Jika lonceng gereja dibunyikan pukul 06.00 Wita dan pkl 12.00 Wita sebagai tanda mengajak umat berdoa Angelus, maka lonceng gereja pukul 15.00 Wita (jam kematian Tuhan Yesus), mengajak umat berdoa Kerahiman Ilahi. “Ini merupakan Gerakan Doa Kerahiman bersama PKRW,” ujar Pastor Paroki Kristus Raja Wangatoa, RD Kristo Soge, di Wangatoa, Sabtu (8/3/2025).

Kepada media ini, Romo Kristo mengatakan, Bapak Paus Fransiskus telah mengumumkan Tahun 2025 adalah tahun Yubelium khusus, yang disebut sebagai TAHUN KERAHIMAN. Dimana, kita diberi kesempatan istimewa berjumpa dengan Tuhan dan memperoleh rahmat berlimpah. “Tahun Yubelium ini juga sebagai kesempatan untuk menata kehidupan iman kita dengan meningkatkan partisipasi kita dalam doa dan ekaristi,” ujarnya.
Dijelaskan, dalam Gereja Katolik, DOA KERAHIMAN adalah salah satu bentuk doa yang bertujuan untuk mencapai dan menerima belas kasih Allah; meminta dan mendapatkan kerahiman Allah.
Romo Kristo menegaskan, “Perlu dan penting dalam mengisi tahun Yubelium ini, seluruh umat PKRW diajak untuk berdoa bersama DOA KERAHIMAN setiap hari pada pukul 15.00, yang ditandai dengan bunyi lonceng gereja, sebagai gerakan bersama di wilayah PKRW”.
Ketika lonceng dibunyikan tepat pukul 15.00 Wita, buka hatimu mengingat penderitaan Tuhan Yesus dan berdoalah: Darah dan air, yang telah memancar dari hati Yesus yang Maha Kudus, sebagai sumber kerahiman bagi kami, aku berharap padaMu (didaraskan sebanyak tiga kali)
Sebagai pembukaan, beberapa detik sebelum pukul 15.00, ucapkanlah doa: “Ya Yesus, Engkau telah wafat namun sumber kehidupan telah memancar bagi jiwa-jiwa dan terbukalah lautan Kerahiman bagi segenap dunia. O sumber Kerahiman yang tak terselami, naungilah segenap dunia dan curahkanlah diriMu pada kami dan seluruh dunia”.
Jika memiliki waktu yang cukup setelah Doa Kerahiman pukul 15.00 Wita atau jam 3 sore, bisa dilanjutkan dengan berdoa rosario kerahiman. Rosario Kerahiman, sebagaimana rosario biasa, bisa dilakukan kapan saja waktunya. Jadi tidak harus pada pukul 3 sore.
Panduan Dora Rosario Kerahiman adalah sebagai berikut: Bapa Kami (1 kali), Salam Maria (1 kali), Aku Percaya (1 kali).
Selanjutnya, dengan menggunakan rosario, pada manik Bapa Kami doakankah: “Bapa Yang Kekal Kupersembahkan kepadaMu, Tubuh dan Darah, Jiwa dan keAllahan PuteraMu terkasih Tuhan kami Yesus Kristus sebagai pemulihan dosa-dosa kami dan dosa seluruh dunia”.
Pada manik Salam Maria : “Demi sengsara Yesus yang pedih, tunjukanlah belas kasihmu kepada kami dan seluruh dunia” (didasarkan sebanyak 10 kali).
Koronka ditutup dengan doa: “Allah yang Kudus, Kudus dan berkuasa, Kudus dan kekal, kasihanilah kami dan seluruh dunia”, (didaraskan sebanyak 3 kali).
“Bapa yang kekal, maha pengampun dan sumber kasih sayang yang tak kenal lelah, kasihanilah kami, limpahkanlah rahmatmu sehingga kami tak akan meninggalkanMu, di saat yang sulit sekalipun, namun dengan ketabahan hati, kami menyerahkan diri kepada kehendakMu yang kudus”. (FB- KOMSOS PKRW)