Kedai Kopi ini tenar dengan nama Kopi Keliling (Kopling). Letaknya strategis di pusat Kota Waiwerang,Ibu Kota Kecamatan Adonara Timur. Pas di pinggir jalan di depan SMU Suryamandala dan Gedung BNI Waiwerang.
Pemiliknya, Florianus Peka Kia. Lebih tenar ,dia dipanggil Pace Flo. Dia anak muda, dulunya sesehari sebagai tenaga kontrak/honorer di Kantor Camat Adonara Timur. Tapi dia terkena dampak kebijakan dirumahkah para pegawai honorer.
Jadinya dia lebih menekuni usaha jual Kopi Keliling yang sudah dia rintis sejak tahun 2019 itu. Pada saat masih sebagai staf honorer di kecamatan , usaha ini dia tekuni dengan manfaatkan waktu sore hingga malam bermodalkan satu sepeda bontot tahun 1970 an dan 2 termos air.
Dia mengayuh sepedanya keliling kota Waiwerang layani para penyuka kopi.
Pace Flo mengisahkan, dia tergerak menekuni usaha kopi keliling karena pengalaman tatkala ngumpul bersama rekan- rekannya komunitas motor tua Waiwerang, mereka kerap memesan kopi di warung bahkan sampai ratusan ribu semalam.
“Tiap kali kami ngumpul selalu ngopi bareng. Seorang bisa pesan tiga gelas. Semalam kami bisa pesan sampai bahkan dua ratus sampai tiga ratus ribu ” Pace Flo mengisahkan.
Pengalaman itulah yang menginspirasi pada ngumpul bareng komunitas motor tuanya di akhir pekan berikut, dia diam diam membawa dua termos kopi ke tempat ngumpul bareng komunistasnya.
“Dua termos malam itu laku 250 ribu ” kisahnya mengenang.
Pace Flo dari pengalaman perdana menjajakan kopi dua termos di komunitasnya itu kemudian bermetamorfosa menjadi penjual kopi keliling,melayani para penyuka kopi di Kota Waiwerang.
Lambat laun, usaha kopi kelilingnya dikenal dan mendapatkan pelanggan, lalu mendorongnya membuka lapak kedai kopi ini.
Pace Flo menilai kedai kopi punya prospek bagus karena saat ini banyak orang, terutama anak muda suka ngumpul malam malam dan kopi biasanya selalu jadi buruan menu.
Saat ini, dia memilih buka lapak di depan SMU Suryamandala Waiwerang. Sekalipun tidak jual keliling lagi, usaha kopinya terlanjur tenar dengan KOPLING.
Lapaknya jadi tempat tongkrongan penyuka kopi dari macam macam generasi.
Satu malam, rata rata dia bisa melayani antara 50 sampai 60 gelas kopi. Harga per gelas antara Rp. 5000 sd Rp. 10.000.
Dia menekuni usaha ini berbekal pengalaman dari dulunya pernah menjadi waiters di sebuah cafe di Makasar.
Dari cafe itu dia belajar autodidak bagimana meracik kopi untuk selera pemberani. Dia tambahkan pengalaman dengan belajar dari Instagram bagaimana meracik kopi terbaik , mengenal peralatannya dan testimoni para penyuka kopi yang dapat dia pakai untuk kembangkan usah kedai kopinya.
“Saya ingin kopling Pace Flo ini punya rasa berbeda dan dapat tempat di hati pelanggan,” kata Sarjana Pendidikan ini.
Kedai kopinya selain melayani pelanggan yang tongkrong ke kedainya, dia juga melayani pesanan pelanggan dengan sistem antar di rumah atau kantoran dengan aneka selera dan rasa.
Di kedai Kopling Pace Flo, kita dapat seruput kopi aneka rasa dengan kawan tongkrongan sambil menikmati alunan musik .
Ada kopi cap tubruk gajah, kopi murni toraja selain kopi biji.
Kopling Pace Flo di pusat Kota Waiwerang, bisa jadi pilihan alternatif menikmati panorama malam Kota Waiwerang…
So, mari berkunjung ke Kopling Pace Flo.(Kornel Abon)