Aksinews.id/Mbay – Orang Muda Katolik atau OMK Kevikepan Mbay melaksanakan kegiatan Youth Camp dari tanggal 25-28 Januari 2024, di Pantai Kotajogo, Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo, Aesesa, Nusa Tenggara Timur. Kegiatan ini merupakan camping rohani pertama yang diadakan Kevikepan Mbay dan berjalan dengan sukses.
Kegiatan yang mengusung tema “OMK Bangkit dan Bersaksilah” dengan subtema “OMK Ber-Im-Tin-Ling” yang diharapkan melalui Youth Camp ini, OMK Bertumbuh dalam Iman, OMK Berbuah dalam Tindakan dan Berdampak pada Lingkungan. OMK yang mengikuti kegiatan ini berasal 13 paroki dari total 20 paroki se-Kevikepan Mbay dengan total jumlah peserta sebanyak 207 orang.
Selama 4 hari 3 malam, peserta diajak untuk berlatih mandiri dan peduli dengan lingkungan sekitar. Hari pertama, acara ini diawali dengan penerimaan peserta camping sampai malam hari.
Hari kedua, kegiatan peserta diawali Perayaan Ekaristi dan dilanjutkan dengan pembekalan materi. Uniknya, pembekalan materi ini, peserta memiliki hak prerogatif untuk memilih materi berdasarkan minat bakat para peserta. Kelompok pembekalan materi diantaranya OMK Wirausaha, OMK pariwisata, OMK IT, dan OMK Politik. Malam harinya, ditutup dengan acara pentas seni. Peserta sangat menikmati acara pentas seni dikarenakan masing-masing paroki menunjukan kelebihannya dengan cara yang kreatif.
Hari ketiga, kegiatan peserta diawali dengan ibadat sabda pagi hari dan dilanjutkan dengan kegiatan penggalian lobang dan pembuatan pupuk fermentasi bokasih untuk penanaman jambu mente sampai siang hari. Malam harinya, ditutup dengan refleksi dan doa bersama bersama RD Carlo sebagai penguatan orang muda.
Hari keempat, kegiatan peserta dimulai dengan Perayaan Ekaristi bersama Romo Koordinator Pastoral Kevikepan Mbay, RD Asterius Lado dan dilanjutkan dengan ramah-tamah sesama Orang Muda Katolik (OMK)
Ketua Panitia sekaligus Ketua Tim Pastoral Kepemudaan Kevikepan Mbay, RD Yohanes Antonius Songka mengatakan bahwa OMK harus perlu untuk mengasah kemampuan mereka terutama dalam mengembangkan perekonomian daerah dengan menggunakan teknologi yang terkini. Selain itu juga, OMK diajak untuk tidak takut berpolitik karena gereja masa sekarang hingga masa depan ada di tangan OMK.
“Orang Muda Katolik (OMK) perlu memiliki sikap mastery (belajar) dan agile (kemampuan untuk berpikir dengan cara yang cepat dan cerdas) dalam menyikapi perkembangan jaman yang terus mengalami perubahan baik secara ekonomi, teknologi dan politik,” ungkapnya. (Ni Made Florentina)
Semangat terus OMK Kevikepan Mbay. Jangan kasih kendor…