Aksinews.id/Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka terus menjadi sorotan pasca pendaftaran duet Prabowo Subianto – Gibran ke KPU RI. Pengamat pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie pun akhirnya ikut bersuara. Dia mengingatkan bahwa seorang pemimpin hanya bisa dipegang kata-katanya.
Presiden Jokowi dan putranya, Gibran yang kini jadi cawapres Prabowo, dinilai tidak konsisten berkata-kata. Lain dulu, lain sekarang pula. Connie menilai orang yang sering kali berbicara berbeda tak pantas menjadi pemimpin.
Ya, “Saya enggak tahan ada pemimpin yang dia pagi ngomong apa, siang ngomong apa, sebulan lalu ngomong apa, sekarang ngomong apa. Kita enggak boleh punya pemimpin seperti itu,” tandas Connie menjawab wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2023).
Connie juga mengkritisi bagaimana Presiden Jokowi yang memiliki perbedaan dalam berbicara dari waktu ke waktu, terutama ketika membicarakan tentang karier anak-anaknya.
“Saya hanya melihat saja, misalnya setiap tahun beliau (Jokowi) menjawab, ‘Oh, enggak gitu, anak saya masih muda.’ Terus sang anak bilang, ‘Oh, saya juga enggaklah’. gitu, kan. Loh, sekarang kejadiannya, kok, seperti ini. Jadi, pemimpin itu yang dipegang cuma satu, kok, apalagi leaders, ya, yaitu ucapannya,” ungkap Connie.
Connie menilai ciri-ciri pemimpin yang baik adalah jika memegang omongannya dari awal.
“Jadi, ucapan yang paling awal yang harus dipegang, we are in a big trouble. Our democracy dalam bahaya besar,” kata Connie.
Secara keras, Connie juga mengkritik bagaimana proses hukum ini berjalan dan bagaimana Mahkamah Konstitusi (MK) dijalankan hanya untuk mementingkan kepentingan orang-orang di sekeliling Presiden Jokowi.
“Bilang aja MK besok-besok cucu presiden juga boleh jadi wapres umur sepuluh tahun atau 15 tahun, kan. Jadi, we cut all this headache, karena gini, ya, drama ini,” tandas dia sebagaimana dilansir jppn. (*/AN-01)