Selasa, 08 Agustus 2023
Bil. 12:1-13 ; Mat.15:1-2.10-14
PW St. Dominikus, Pendiri Ondo Pengkotbah, Imam
“Bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut”
(Mat.15:11)
Orang Farisi dan Ahli Taurat, telanjur tak simpatik terhadap Yesus. Konsekuensinya, hal baik yang diajarkan Yesus dan dilakukan murid-Nya, terus ditantang, dianggap merusak dan menodai kebiasan mereka.
Mereka keberatan menyaksikan murid Yesus tidak mencuci tangan ketika makan. Tetap Yesus balik mengeritik mereka, “bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan”.
Yang masuk ke dalam mulut berupa makanan dan minuman, itu halal dan berguna bagi tubuh. Justru yang kelar dari hati dan pikiran yang tak tersaring baik, entah kebiasaan menafsir adat-istiadat secara kaku, ucapan-ucapan mereka yang menindas dan memanipulasi, itulah yang merusak tatanan nilai hidup yang mesti dipelihara dan diwariskan.
Yesus mengingat kita juga, mari kita murnikan hati, saring cara pikir dan ucapan kita. Jika energinya negatif itulah yang menajiskan. Membuat salah paham, bisa merusak hubungan, melukai rasa, menimbulkan percecokan, mengkerdilkan imajinasi, dan mematikan kreatifitas.
Mari berpikir positif, membuka ruang membesarkan hal baik dan yang memberi harapan. Juga mengurangi kecemasan dan stres. Mengubah pesimisme dengan optimisme. Berpikir positip tak berarti memaafkan segala. Tetap kritis tetapi objektif, tanpa udang di balik batu. Tiada niat merusak dan menjatuhkan.
St. Dominikus pendiri Ordo Pengkotbah yang kita peringati hari ini, telah menunjukan bahwa kekuatan pewartaan yang menumbuhkan iman bukan pada kata melainkan kesaksian hidup baik dan positip. Doa dan Pelayannya tulus, merupakan sebuah kotbah hidup, tentang cinta kasih, kerendahan hati, kemiskinan, yang terus membara di nubari dan pelayanan para Dominikan dan kita semua.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin