Selasa , 18 Juli 2023
Kel.2:1-15ab ; Mat. 11:20-24
Pekan Biasa XV
“Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau Betsaida!”
(Mat.11:21)
Manusia sering berulah di hadapan Allah. Keras hati seperti penduduk kota Khorazim, Betzaida, dan Kapernaum. Meski disapa dan ditegur, tetap tak peduli. Tetapi yang lain merendah seperti orang-orang di Tirus, Sidon, dan Gomora. Terbuka hati mendengar kecaman perihal dosa dan ketidaksetiaan mereka. Dan, segera mengenakan kain kabung, memohon belaskasih dan pengampunan dari Allah.
Ungkapan celakalah, memang keras. Terkesan menyumpahi. Seolah berharap semua jadi hancur binasa. Tetapi sejatinya, Tuhan tak menghendaki kebinasaan. Kecaman itu mengingatkan, supaya mereka juga kita, percaya, sadar diri dan bertobat. Sebab Tuhan menghendaki keselamatan, bukan kebinasaan.
Allah itu panjang sabar. Belas kasih-Nya tak berkesudahan. Meski kita kadang tegar tengkuk, sering jatuh dalam salah dan dosa yang sama, tangan kasih Allah senantiasa terbuka mengajak kita bertobat dan kembali ke hadirat-Nya. Karena Tuhan tak menhendaki kita binasa, melainkan selamat dan bahagia.
Ingat, sikap keras hati, ujunga bisa membawa sial. Bisa juga hadirkan musibah. Banyak orang mengalami tantangan bahkan celaka, karena tidak berhati-hati. Tidak peduli dengan nasehat dan peringatan orang tua atau sahabat.
Mari saling mendoakan berkat, jangan celaka. Tak perlu menyumpahi supaya terjadi hal buruk pada sesama. Jika sedang terluka, kecewa atau tersakiti, mintalah rahmat penyembuhan dalam pengampunan. Agar kita tetap saling mendoakan berkat dan kebaikan bagi sesama. Tetaplah bersabar dalam kasih.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin