Aksinews.id/Lewoleba – Sebagai dukungan terhadap perempuan purna migran, Pemerintah Desa Lamatokan, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, memberikan bantuan peralatan produksi senilai Rp 6,7 juta kepada kelompok usaha Tokan Lota Pito yang selama ini giat memproduksi Jagung Goreng (Jaguar) dan Kripik Ubi yang menjadi produk andalan kelompok.
Bantuan ini diserahkan langsung Kepala Desa Lamatokan, Yohanes Esmando Emi, S.Pd dan disaksikan sejumlah staf Pemdes, di rumah salah seorang anggota kelompok Rofina Rasa, Sabtu (17/1/2024).
Adapun bantuan senilai Rp 6,7 juta itu diserahkan dalam bentuk uang tunai dan barang berupa 2 buah Wajan, 2 buah Senduk Goreng, 2 unit Hand Mixer Miyako, 2 buah Oven Hock, Kompor Hock 22 sumbu 2 buah, Dandang sedang 2 buah, dan Toples 2 buah, serta uang tunai senilai Rp. 1.325.000. Bantuan ini merupakan anggaran dana desa tahun 2023 yang baru terealisasi di tahun 2024.
Sebelum menyerahkan bantuan, Kades Esmando kepada anggota kelompok yang hadir menyampaikan bahwa dengan adanya bantuan yang diberikan pemerintah desa, kelompok diharapkan menjadi lebih aktif, berinovasi dan dan tetap semangat dalam menjalankan usaha.
“Saya berharap jangan melihat nilai bantuan yang diberikan, namun bantuan ini sekiranya dapat menjadi motivasi dan stimulus bagi kelompok ujtuk lebih terlibat aktif, inovatif dan berkomitmen dalam menjalankan usaha yang telah dilakukan selama ini,” pinta Esmando.
Pada began lain, Kades Esmando berharap agar kelompok juga harus jeli melihat peluang, dengan membuat produk yang sekiranya dapat mengatasi persoalan stunting seperti membuat produk berbahan dasar daun kelor , misalnya kripik daun kelor yang memiliki nilai gizi tinggi untuk mengatasi persoalan stunting.
Terkait Koperasi Konsumen Perempuan Pekerja Migran yang menjadi wadah untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama pekerja migran, Kades Esmando menyatakan kesiapannya untuk bergabung dalam koperasi tersebut.
Sementara itu, Sekdes Lamatokan, Lusia Barek pada kesempatan itu mengaku menjadi bagian dari kelompok Tokan Lota Pito yang menjalankan usaha ekonomi produktif, dan menjadi bagian dari Yayasan Kesehatan untuk Semua (YKS), telah membuat dirinya memiliki banyak pengalaman yang sangat Luar biasa. Namun demikian, ia berharap agar perlu komitmen dan focus terhadap kerja-kerja kelompok, terkhusus dalam melakukan produksi dan pemasaran produk, agar bisa membantu ekonomi keluarga.
Sementara itu, Kor Sakeng dari YKS berharap agar dibuka etalase khusus di Kantor desa untuk menyimpan berbagai produk komunitas Tokan Lota Pito. “Kalau setiap desa mendorong masyarakatnya untuk terus berinovasi dalam berbagai macam usaha, maka Lembata pasti akan memiliki salah satu toko besar yang menjadi pusat penjualan berbagai produk komunitas di Lembata.
“Kami hanya mempunyai semangat dan Spirit untuk peningkatan kapasitas kelompok pekerja migran purna. Tentunya langkah strategis yang dibangun pemerintah desa Lamatokan dalam mendukung terlaksananya program pemberdayaan ekonomi kelompok Tokan Lota Pito, patut diapresiasi dan menjadi motivasi demi terlaksananya kerja sama yang efektif dan efisien,” ujar Sakeng.
Untuk diketahui, komunitas Tokan Lota Pito, merupakan salah satu kelompok perempuan purna migran dampingan YKS yang keberadanya sejak tahun 2015 dan menjadi bagian dari salah satu Pilar Desa Peduli Buruh Migran (Desbumi). Usaha yang dijalankan berupa Jagung Goreng (Jaguar) dan Kripik Singkong telah memiliki legalitas berupa Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SP-IRT). Produk yang dihasilkan juga memiliki kemasan yang bernilai jual dan telah dipasarkan baik secara ofline maupun online melalui media social. (Is Abong)