Aksinews.id/Larantuka – Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Samuel Haning, SH, MH membuka kegiatan Konferensi Kerja III PGRI Kabupaten Flores Timur. Kegiatan yang digelar di Hotel ASA Larantuka, Kamis (28/12/23), ini dihadiri oleh Pengurus Kabupaten Flores Timur dan Pengurus PGRI Cabang se–Kabupaten Flores Timur.
Dalam sambutannya, Samuel Haning mengatakan Konferensi Kerja Kabupaten adalah forum wajib yang mesti dijalankan setiap tahun sebagai forum pertangungjawaban program kerja dan keuangan organisasi.
“Forum konferensi Kerja PGRI di tingkat Kabupaten atau Kota adalah forum wajib yang mesti dilaksanakan. Forum ini sebagai ruang pertangungjawaban program kerja dan keuangan pengurus selama satu tahun. Kami mengikuti, Pengurus PGRI Kabupaten Flores Timur selalu konsisten menjalankan agenda ini. Kami berpandangan ini adalah bentuk kerja yang bertangungjawab. Tentu menjadi inspirasi bagi PGRI di Kabupaten Kota yang lain se Nusa Tenggara Timur,” kata Haning.
Ketua PGRI NTT mengatakan, setelah terpilih pada forum Konferensi Luar Biasa (KLB) Propinsi NTT, bersama teman-teman Pengurus PGRI NTT turun ke daerah menghidupkan kepengurusan yang vakum, menjembatani persoalan para guru dan terlibat secara aktif pada forum organisasi di Pengurus Besar (PB) PGRI.
“Setelah terpilih pada forum Konferensi Luar Biasa (KLB) Propinsi NTT, bersama teman teman Pengurus PGRI NTT turun ke daerah menghidupkan kepengurusan yang vakum, menjembatani persoalan para guru dan terlibat secara aktif pada forum organisasi di Pengurus Besar (PB) PGRI. Kita akan terus berkolaborasi untuk memainkan peran strategis meningkatkan profesionalime guru, perjuangan kesehjateraan dan advokasi persoalan hukum yang menimpa para guru,” kata Samuel Haning.
Ketua Kabupaten PGRI Flores Timur, Maksimus Masan Kian dalam sambutannya menyampaikan, PGRI Kabupaten Flores Timur akan tetap dan terus loyal pada regulasi organisasi yang mengatur terkait pelaksanaan forum-forum organisasi, salah satunya Konferensi Kerja Kabupaten.
“Sudah tiga tahun berturut-turut, PGRI Kabupaten Flores Timur konsisten menjalankan Konferensi Kerja PGRI. Bagi saya, pelaksanaan Konferensi Kerja Kabupaten adalah bentuk menjaga harga diri sebagai seorang pemimpin, dimana sepanjang satu tahun menjalankan program kerja dan menggunakan dana, wajib hukumnya untuk dibuatkan laporan pertangungjawaban. Anggota kita akan menilai, sejauh mana program kita jalankan dan seperti apa penggunaan keuangan. Semua harus dibuka secara terang bederang. Hal yang sama, akan terus kami jalankan hingga di masa akhir periode kepemimpinan kami,” kata Maksi. (*/AN-01)