Senin, 21 Agustus 2023
Hak.2:11-19 ; Mat.19:16-20
PW. St. Pius X, Paus
“Jika engkau hendak sempurna, pergilah, jualah segala milikmu dan berikan kepada orang miskin maka engkau akan beroleh harta di surga?”
(Mat.19:16)
Kisahseorang muda kaya yang bergelimangan harta. Sudah bahagia tapi masih memikirkan nasib jiwanya. Karnanya ia bertanya kepada Yesus , “Guru perbuatan baik apakah yang harus ku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”. “Turuti segala perintah Allah”, jawab Yesus.
Semua sudah ku lakukan. Katanya dengan yakin. Apa lagi yang masih kurang? “Pergilah, jualah segala milikmu dan berikan kepada orang-orang miskin maka engkau akan beroleh harta di surga”. Mendengar itu, hatinya sedih. Ia lalu pergi meninggalkan Yesus.
Ia sedih karena masih terobsesi dengan sesansi kemewahan hidup. Hatinya masih melekat dengan hartanya. Belum rela melepas diri dari barang yang fana.
Kita belajar dari kesedihan orang muda ini, untuk memiliki jiwa yang bebas, demi tujuan yang lebih mulia. Kita hidup, berjuang, berdedikasih dan berbela rasa, karena kita tahu hidup saat ini merupakan investasi ke akhirat. Segala yang kita lakukan tidak hanya demi kesenangan semasih di sini. Di dunia. Tetapi demi nasib jiwa kita nanti. Di akhirat. Bersyukur jika kita masih memikirkan hal ini.
Pertanyaannya, apakah demi semua yang fana ini, kita juga pergi dengan sedih? Menjauh dari Tuhan? Hidup sesuka hati? Berhamba pada harta, kuasa dan uang, demi nikmat hidup saat ini saja?
Tidak! Jiwa kita mesti bebas. Tak boleh meluluh diikat oleh harta duniawi.
Ingat, memiliki sesuatu dalam hidup adalah bukti berkat Tuhan. Kita bekerja keras dan Tuhan memberkatinya. Karnanya tak boleh egois. Teruslah membuka tangan. Tidak hanya untuk meminta dan menerima. Melainkan berbagi dan bersyukur. Melipatgandakan rahmat, kasih dan sukacita.
Apa lagi yang masih kurang? Yang masih kurang bukan berapa harta yang dimiliki, melainkan kemurahan hati dan kebaikan yang terus dibagi. Olehnya, mesti mawas diri dan tak materialistis. Teruslah berbagi dalam kasih. Karena hidup, bukan tentang senang saat ini saja. Mesti juga ingat nasib jiwa di akhirat nanti.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin
Terima kasih pater atas renungan hari ini…agar kami menyadari bahwa Harta bukan segalanya..tetapi sikap hidup,perbuatan – perbuatan yang baik menunjukkan Iman kekatolikan kita pada orang lain…dan membawa kesepakatan bagi jiwa kita.
“Teruslah berbagi demi harta surgawi” Amin… thanks tuan.