Aksinews.id/Larantuka – Julie Marie Foundation kembali menamatkan 17 perserta kursus keterampilan menjahit yang ditandai dengan penyerahan sertifikat keterampilan menjahit dari Ch. Ratna Windaryanti dan Eko Purwanto dalam sebuah upacara penutupan yang dipusatkan di Biara Susteran Alma, Kelurahan Sarotari Timur, Larantuka, Flores Timur, NTT.
Hadir dalam upacara penutupan ini antara lain, Kadis Sosial Flores Timur, Benediktus Bolipapan Herin, Pastor Paroki Weri RD Pey Hurint, Pimpanan Susteran Alma Larantuka, tokoh masyarakat dan sejumlah undangan lainnya.
Ch. Ratna Windaryanti dari Julie Marie Foundation dalam laporannya menyampikan bahwa pada awalnya peserta kursus keterampilan menjahit berjumlah 20 orang sesuai quota, namun dalam perjalanan tiga orang diantaranya mengundurukan diri karena berbagai alasan. Sementara 17 orang lainnya tetap mengikuti kegiatan kursus hingga berakhir. Selama kursus berlangsung setiap hasil jahitan dikenakan peserta sendiri dan didokumentasi dalam bentuk gambar maupun vidio yang kemudian diupload di media social.
Ch. Ratna Windaryanti dari Julie Marie Foundation
Kegiatan kursus keterampilan menjahit ini dilakukan selama tiga bulan sejak Mei sampai dengan Agsutus 2023. Para peserta dilatih menjahit berbagai busana wanita maupun pria. Selain mendapatkan keterampilan menjahit, peserta juga dibekali dengan materi tentang bagaimana mengelola pesaing dan pelanggan serta berbagai materi lainnya.
Hal menarik lainnya dari kegiatan kursus keterampilan menjahit ini yakni Peserta tidak dibebankan biaya kursus, bahkan semua kebutuhan menjahit seperti mesin jahit, mesin obras, kain, benang dan berbagai property lainnya difasilitasi semuanya oleh Julie Marie Foundation, termausk biaya transport peserta. Bahkan diakhir kegiatan mesin jahit portable yang dipakai selama kursus berlangsung dibagikan kepada peserta untuk dibawah pulang sebagai bekal memulai usaha menjahit.
Kepada Kadis Sosial Kabupaten Flores Timur, Ch. Ratna Windaryanti selaku instruktur menjahit, berharap agar dapat memberikan perhatian serius kepada peserta yang sudah memiliki keterampilan menjahit dengan membantu mencarikan job order, melibatkan peserta dalam setiap event pameran, melakukan pelatihan lanjutan dan berbagai terobosan lainnya sebagai bentuk dukungan terhadap peserta. Pasalnya, demikian Ratna, dengan pengalaman dan keterampilan yang ada, para peserta sudah bisa mencari uang dengan membuka jasa jahit pakaian.
Menanggapi permintaan Ch. Ratna Windaryanti, Kadis Sosial Flores Timur, Ben Herin yang baru saja dilantik menyatakan akan menjadi perhatian Dinas Sosial ke depannya karena dirinya baru beberapa hari lalu dilantik menjadi Kadis Sosial dan belum juga dilakukan serah terima.
“Saya ini baru menjadi Kadis Sosial bahkan belum juga dilakukan serah terima. Karena itu di awal kegiatan Kadis Sosial sebelumnya yang membuka dan saya yang menutup,” ujar Herin disambut gelak tawa peserta.
Kendati demikian Herin mengingatkan kepada peserta agar dengan mesin yang dibagikan sudah harus memulai membuka jahitan dari yang berskala kecil di rumah tangga seperti menjahit busana anak, suami atau orang lain yang ada dalam rumah sendiri.
Untuk diketahui Julie Marie Foundation merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang pemberdayaan Perempuan dan secara intens membuka pelatihan menjahit yang diikuti kaum perempuan. Kegiatan yang telah dimulai sejak lama itu berpindah dari satau daerah ke daerah lain sebagai bentuk kepedulian Julie Marie Foundation dalam memberdayakan kaum perempuan di berbagai daerah. (Mans K.B.)