Kamis, 29 Juni 2023
Kis.12:1-11, II Timotius 4:6-8.17-18, Mat.16:13-19
HR. ST. PETRUS DAN PAOLUS
“Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman”
(2Tim. 4:7)
Hari ini Gereja merayakan pesta dua rasul besar yakni St. Petrus Dan Paolus. Dengan latar belakang cara yang berbeda, mereka telah menyerahkan diri seutuhnya demi mewartakan Tuhan dalam kata, kesaksian iman, dan keteguhan hati dalam penderitaan demi nama Tuhan.
Petrus nelayan sederhana, dan Paolus seorang ilmuwan (anti Kristus-pembunuh jemaat), telah diubah jadi pewarta yang tangguh, sabar dan rela mati demi Tuhan. Petrus disalibkan kepala kebawah dan Paolus dipenggal kepalanya, demi Kristus yang mereka kenal, imani, dan wartakan.
Mereka rela mendedikasikan hidup dalam pertandingan iman sampai garis finis, demi membawa begitu banyak orang mengenal dan menginani Kristus Mesias, yang membebaskan kita dari dosa dan maut. Baik Petrus yang merasul dikalangan Yahudi, maupun Paolus ke bangsa-bangsa lain. Mereka tidak kenal lelah, bahkan dengan sukacita mengorbankankan nyawa untuk Tuhan. Mengapa? Karena mereka yakin Tuhan telah menyediakan mahkota kebenaran, yakni ganjaran hidup kekal, tidak hanya bagi mereka tetapi bagi semua kita yang percaya kepadaNya (2 Timoteus 4:8).
Dalam kesederhanaan dan keterbatasan, Tuhan telah mempercayakan tugas yang sama kepada kita, sejak kita dibabtis. Maka hendaknya spirit kedua rasul ini, terus menyemangati kita, agar kita juga dengan sukacita menyerahkan diri, mendedikasikan waktu, tenaga, bahkan materi, tanda pastisipasi nyata kita dalam karya misi Gereja, di tengah keluarga, lingkungan dan KBG, juga di tempat kerja.
Tugas kerasulan memang tidak mudah. Banyak kesulitan dan penolakan, medan sulit, lingkungan tak mendukung, banyak orang cuek dan tak mau tahu. Kadang kita sendiri merasa beban, tidak rela, merasa rugi, bahkan tak ada waktu untuk kegiatan gereja, dan urusan iman.
Meski demikian, sebagai murid Yesus, mari bertanding dalam kompetisi iman yang benar. Sabar dan setia dalam menghayati iman hingga garis finis, tidak setenga-setengah sampai titik nafas terakhir, sampai jadi pemenang yang mendapat mahkota iman yang telah Tuhan sediakan bagi kita yakni keselamatan kekal.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin