Aksinews.id/Jakarta – Dua mantan Presiden RI, Megawati Soekarnoputri dan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama Presiden Joko Widodo alias Jokowi berada dalam satu gerbong kereta api Gajayana dari Stasiun Gambir, Jakarta, ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tiket mereka bahkan dibelikan Presiden ke-8, yang baru akan dipilih pada Pilpres 2024 mendatang. Mereka berempat sempat ngopi bareng di stasiun Gambir.
Andai itu benar-benar terjadi, sungguh sebuah harmoni demokrasi Indonesia yang menakjubkan. Sayangnya, itu baru ada dalam mimpi SBY, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. SBY pernah menjadi “anak buah” Megawati Soekarnoputri di kabinet sebagai Menko Polkam. Namun keduanya pecah kongsi karena SBY memilih maju menjadi capres berhadapan dengan Megawati pada Pilpres 2004, dan terpilih kembali dalam Pilpres 2009.
Sejak 2004, SBY dan Megawati memang tampak tak pernah akur. Setelah SBY digantikan Jokowi pada tahun 2014 silam, keduanya hampir tidak pernah bersua.
Bahkan, saat ini pun, keduanya tidak sedang dalam satu perahu. Partai Demokrat besutan SBY mendukung Anies Rasyid Baswedan. Sedangkan, Megawati dan kadernya, Jokowi, sama-sama satu perahu di PDIP, mendukung Ganjar Pranowo. Kendati muncul selentingan kalau Jokowi main dua kaki, sambil mendorong Prabowo Subianto, toh Presiden ke-7 itu tetap kader PDIP, yang tentu saja, bakal tegak lurus dengan kebijakan partai.
Inilah yang bikin menarik saat SBY membagikan cuitan soal mimpinya. SBY bermimpi bersama Presiden Jokowi menjemput Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri untuk bersama-sama naik kereta dari Stasiun Gambir, Jakarta.
Ya, “Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir,” cuit SBY di akun Twitternya seperti dikutip dari Tempo, Senin, 19 Juni 2023.
Mimpi itu berlanjut dengan ketiganya sudah ditunggu Presiden ke-8 RI di Stasiun Gambir. Sang presiden yang akan dipilih di 2024 ini kemudian berbincang-bincang sebelum memberikan tiket kereta api untuk ketiga tokoh tersebut.
Lantas, apa tafsir mimpi SBY tersebut? Jika boleh menafsirkan, mimpi SBY itu bisa jadi merupakan sebuah harapan adanya bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) 2024 yang didukung dan disetujui oleh SBY, Jokowi, dan Megawati.
Atas pertimbangan itu, SBY lewat mimpinya bisa jadi pula ditafsirkan sebagai upaya menjodohkan Ganjar Pranowo dan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY. Diketahui, PDIP saat ini mengusung Ganjar Pranowo sebagai bacapres 2024 dan belum memiliki bacawapres sebagai pendampingnya.
Sementara, Partai Demokrat mengusung Ketua Umum Partai Demokrat AHY yang disodorkan sebagai bacawapres Anies Baswedan. Meski begitu, sampai tulisan ini ditayangkan, AHY belum resmi diumumkan oleh Anies Baswaden sebagai bacawapresnya.
Saat bertemu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani, AHY sempat mengatakan Demokrat dan PDIP sama-sama menginginkan tidak terjadi perpecahan dan bisa mencari kesamaan di antara kedua partai tersebut.
“PDIP maupun Demokrat adalah sama-sama nasionalis. Merah putih, Pancasilais, dan tentu kita tidak ingin terjadi perpecahan di antara kita karena politik sesaat. Oleh karena itu banyak hal yang bisa kita cari kesamaannya,” kata AHY saat konferensi pers Dialog Politik Rekonsiliasi PDIP-Demokrat, di Plataran Hutan Kota, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, 18 Juni 2023.
Saat itu, AHY juga mengaku dititipi pesan ayahnya, SBY. “Pak SBY menitipkan, semoga pertemuan ini membawa kebaikan dan keberkahan,” ungkap AHY.
Pesan SBY tersebut, kata AHY, disampaikannya saat berziarah di Taman Makam Pahlawan. Di momen tersebut, SBY teringat sosok almarhum Taufiq Kiemas yang pusaranya tak jauh dari almarhumah istrinya, Ani Yudhoyono.
“Beliau berdua bersahabat semasa hidupnya dan tentunya mudah-mudahan di alam kuburnya tersenyum melihat kebersamaan hari ini,” ujar AHY mengingat pesan SBY.
Di lain sisi, kata AHY, PDIP sendiri punya koalisi yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai bacapres. “Menyadari posisi kedua partai, justru jadi sangat terbuka. Akhirnya tidak ada rasa tidak enak untuk menyampaikan hal-hal yang memang bagus untuk saling kita ketahui saling kita bicarakan,” ucapnya.
Mimpi SBY
Terkait mimpinya, SBY mengungkapkan lewat akun Twitternya, @SBYudhoyono, pada Senin, 19 Juni 2023. Cuitan ini disampaikan langsung oleh SBY karena diberi tanda *SBY*.
Dalam cuitannya, SBY bermimpi suatu hari nanti Jokowi mendatanginya ke Cikeas. Dia dan Jokowi lalu menjemput Megawati di kediamannya untuk selanjutnya berangkat ke Stasiun Gambir.
“Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir,” kata SBY, sebagaimana dikutip dari tempo.co.
Mimpi itu berlanjut dengan ketiganya sudah ditunggu Presiden ke-8 RI di Stasiun Gambir. Sang presiden yang akan dipilih di 2024 ini kemudian berbincang-bincang sebelum memberikan tiket kereta api untuk ketiga tokoh tersebut.
“Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia Ke-8 & beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah & Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai,” kata SBY.
SBY, Jokowi, dan Megawati, dalam cuitan SBY, selanjutnya naik kereta api dan menyapa rakyat sepanjang perjalanan. Kereta api tersebut ternyata berhenti di Solo dan ketiganya berpisah ke tempat tujuan masing-masing.
“Setelah itu, kami bertiga naik kereta api Gajayana yang siap berangkat ke tujuan. Di perjalanan, kami menyapa rakyat Indonesia dengan hangat. Rakyat yang pernah kami pimpin dengan penuh kesungguhan hati. Memimpin bangsa yang tak pernah sepi dari tantangan,” kata SBY.
SBY, Jokowi, dan Megawati, dalam cuitan SBY, selanjutnya naik kereta api dan menyapa rakyat sepanjang perjalanan. Kereta api tersebut ternyata berhenti di Solo dan ketiganya berpisah ke tempat tujuan masing-masing.
“Sampai di Solo, Pak Jokowi dan saya turun dari kereta. Pak Jokowi kembali ke kediamannya, saya terus ke Pacitan dengan bus. Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar untuk berziarah ke makam Bung Karno,” ujar Presiden ke-6 RI itu.(*/AN-01)