Aksinews.id/Lewoleba – Pemukiman Bukit Indah yang dibangun atas bantuan Caritas Indonesia di Parek Blota, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, resmi mulai ditempati. Dua uskup memimpin misa Penyerahan dan Pemberkatan Rumah Bantuan dari lembaga kemanusiaan Gereja Katolik di Indonesia itu.
Warga yang menempati Pemukiman Bukit Indah berasal dari Desa Lamagute, Atawatung, Kecamatan Ile Ape Timur, yang menjadi korban banjir bandang dan badai seroja.
Penyerahan bantuan rumah itu didahului dengan perayaan misa yang dipimpin Uskup Larantuka Mgr. Fransiskus Kolong Kung, PR dan Uskup Agung Palembang, Uskup Emeritus Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ, bersama puluhan imam Dioses Larantuka. Uskup bersama para pastor memberkati rumah-rumah yang akan ditempati para penyintas.
Hadir juga Direktur Yayasan Caritas Nasional Romo Fredy Rantetahu, Deken Lembata, RD Philipus Sinyo Da Gomes, Ketua DPRD Lembata, Piter Gero dan Penjabat Bupati Lembata, Matheos Tan.
Dalam khotbahnya, Uskup Fransiskus mengharapkan agar masyarakat Lamagute harus membangun kembali kehidupannya. “Kita harus bangkit kembali membangun kehidupan kita. Tidak boleh kita berlama-lama meratapi lagi hari kemarin,” ungkap Monsigneur Fransiskus.
Dikatakan, ada cahaya baru di hadapan kita. Walaupun saat ini masih samar tapi orang beriman harus punya harapan, pasti esok akan lebih baik. “Tuhan kita setia. Ia setia mendampingi jalan hidup kita, sampai saatnya Dia akan mempertemukan kita dan mempersatukan kita di dalam kerajaan abadiNya,” ungkap Uskup Larantuka.
“Di bukit indah ini, kita telah membangun rumah-rumah kita, tempat kita ini tempat kita tinggal tempat kita hidup,” sambungnya.
Uskup Fransiskus pun mengajak masyarakat Lamagute untuk menata bukit perumahan ini agar menjadi indah dan semakin indah. Ya, “Mari kita menata rumah kita walaupun kecil dan sederhana tetapi kan bisa lebih indah, lebih nyaman dan lebih menyenangkan,” ujarnya.
Monsigneur Fransiskus melanjutkan, kita hidup di dalam persaudaraan saling tolong menolong dan berdoa bersama. Intinya kita membangun hidup dalam persekutuan. “Di bukit ini, Tuhan hadir sebagaimana Ia datang ke rumah Zakheus dan meminta menumpang,” ucap Uskup Fransiskus.
“Mulai hari ini, Yesus tidak menumpang sesaat tapi Dia datang tinggal di rumah-rumah kita di bukit ini. Kita akan diubah dan menjadi manusia baru penuh iman, penuh kasih,” kata Monsigneur Fransiskus.
Di akhir khotbahnya, Uskup Fransiskus pun mengingatkan agar masyarakat Lamagute harus peka terhadap bencana yang akan dialami oleh orang lain. Ya, “Kita harus tergerak hatinya untuk membantu sesama kita yang dilanda bencana nantinya,” tutupnya.
Pembangunan rumah ini dilakukan pasca bencana badai seroja dan banjir bandang di Ile Ape dan Ile Ape Timur, Caritas Keuskupan Larantuka membangun 125 unit rumah bagi para korban dari Desa Lamagute, Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata.
Saat ini, rumah sudah selesai dibangun dan mulai ditempati korban badai seroja di Kabupaten Lembata, dari Desa Lamagute. Sedangkan fasilitas umum lainnya sedang dalam proses pembangunan yang menjadi tanggungjawab pemerintah.
Untuk fasilitas umum berupa jalan masuk menuju perumahan, lorong di kompleks perumahan dan fasilitas umum lainnya di kompleks perumahan Desa Lamagute yang dinamai Pemukiman Bukit Indah oleh Uskup Larantuka Mgr Fransiskus Kopong Kung, pihak Caritas meminta dukungan Pemkab Lembata.
Total anggaran pembangunan rumah di Lembata sebesar Rp7,8 miliar dengan alokasi per unit Rp56,5 juta ditambah share dana dari penerima manfaat sehingga total per unit menjadi Rp.61 juta.(AN-01)