Rabu, 05 April 2023
Yes.50:4-9a; Mat.26:14-25
Pekan Suci
“Mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus”
(Mat.26:16)
Yudas mencari kesempatan yang baik, namun sayang untuk melakukan niat yang jahat. Semua ini terjadi hanya karena uang. Uang itu raja kehidupan. Jika uang sudah di tangan, segala maksud entah baik atau jahat, mudah di eksekusi.
Para imam kepala punya uang, tentu mudah menggapai apa yang mereka inginkan yakni Yesus. Bertemu Yudas yang mata duitan, maka gayung segera bersambut. Mereka menyatu dalam sepakat jahat. Tiga puluh (30) keping perak sudah cukup jadi pelicin mendapatkan diri Yesus.
Sebenarnya, Yesus sudah rasakan jika waktu penderitaannya sudah dekat. Maka ia katakan kepada murid-Nya, “Waktu-Ku hampir tiba”. Ucapan yang menunjukkan hati-Nya sudah siap menjalankan puncak misi penyelamatanNya. Meski ia harus begulat dalam rasa takut insani-Nya sampai peluh-Nya meneteskan darah. Tetapi Ia akhirnya dengan tenang menerima piala penderitaan itu.
Kisah penjualan diri Yesus, boleh menjadi cermin dalam hidup persaudaraan kita, entah di keluarga, dalam masyarakat dan dalam komunitas gereja kita. Sejujurnya kita butuh uang untuk memenuhi segala kebutuhan hidup. Tetapi janganlah menggadai atau mengorbankan kehidupan ini, atau harga diri, bahkan hati nurani, hanya karena uang. Salah menggunakan uang, bisa merusak persaudaraan dan terlebih kepercayaan.
Ingat, sejatinya uang merupakan tanda berkat, berapapun jumlahnya. Justru yang jadi masalah adalah hati orang. Karena niat baik atau jahat, lahir dari hati. Jadikan uang sebagai sarara berbagi berkat dan alat penolong bagi sesama. Juga dermakan kepada Tuhan sebagai ungkapan syukur. Karena Dialah yang memberi segala berkat bagi kehidupan kita.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD. Wens Herin
“Dermakanlah lepada Tuhan sebagai ucapan syukur”Amin….