Sabtu, 25 Februari 2023
Yes.58:9b-14 ; Luk.5:27-32
Sesudah Rabu Abu
“Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa supaya bertobat supaya mereka bertobat”
(Luk.5:32)
Levi pemungut cukai dipanggil Yesus jadi muridNya. Ibarat mendaur sampah jadi hiasan. Levi mewakili kelompok pendosa lainnya, yang kerap dijauhi, karena dianggap kotor dan najis.
Tetapi Yesus memilih mendekati dan makan bersama mereka. Sebuah tindakan kasih yang sederhana tetapi sangat berarti. Begitu menyapa dan menyentuh hati, membuat hidup mereka terasa berarti lagi. Sebuah ajakan tanpa kata yang telah membuka jalan pertobatan bagi mereka yang tersesat dijalan dosa.
Itulah sikap sang Tabib Ilahi. HadirNya untuk menyembuhkan, bukan menambah luka. Menyapa untuk menyadarkan dan membawa perubahan hidup, bukan membiarkan orang dalam kesalahan dan makin rusak dan terpinggirkan. Benar kata Yesus, bukan orang “sehat” yang butuh tabib, melainkan orang “sakit”.
Dimasa prapaska ini, Yesus Sang Kasih sedang datang mencari dan menyapa kita yang berdosa. Ia merangkul kita tanpa memilah, siapa yang benar siapa yang berdosa, agar kita semakin merendah, sadar diri, akui kelemahan dan membaharui diri.
Ingat, jadilah tabib cinta. Hadir untuk menyembuhkan, bukan menambah luka. Hadir membawa kasih dan pengampunan, bukan menebar perselisihan dan jarak pemisah. Jika ada niat baik, tak ada kata terlambat. Mari berbenah.
Selamat berpuasa. Tuhan memberkati. SALVE.***
RD. Wens Herin
Amin Romo…
Semoga kamipun. Sanggup menjadi Tabib Cinta dalam tugas dan pekerjaan kami
Terimakasih dan selamat pagi Romo🙏
Amin….