Rabu, 25 Januari 2023
Kis.9:1-22 ; Mrk. 16:15-18
Pesta Bertobatnya St. Paolus. Penutupan Pekan Doa Sedunia
“Saolus bangun dan berdiri lalu membuka matanya, tetapi ia tak melihat apa-apa”
(Kis.9:8)
Sosok Saolus kejam dan menakutkan. Tanpa ampun, ia menganiaya dan membunuh pengikut Kristus. Namun, di jalan ke Damsik, Tuhan meruntuhkan keperkasaan Saolus. Tuhan menjatuhkan Saolus dari atas kudanya dengan setitik cahaya kecil yang membutakan penglihatannya.
Tuhan membutakan mata Saolus, agar ia tak melihat lagi dengan mata lama sebagai seorang penganiaya. Tuhan memberi dia mata baru, hati baru, cara melihat secara baru, sebagai seorang hamba Tuhan, bukan musuh Tuhan. Ia bahkan dibabtis dan diberi nama baru bukan Saolus melainkan Paolus.
Nama dengan jati diri baru. Saolus berarti, “Yang didoakan”. Sedangkan Paolus berarti “kecil” atau “Yang rendah hati”. Perjumpaan dengan Tuhan menyadarkan Paolus, betapa dirinya kecil, tak berarti seperti debu di alas kaki Tuhan. Ia disadarkan, bahwa ia harus merendahkan diri. Semua prestasi kehidupan masa lalu bukan lagi merupakan kebanggaan. Kini justru pengenalan akan Kristulah yang lebih berharga baginya.
Saolus yang perkasa rebah tak berdaya di atas debu jalanan. Itu sebuha pernyataan Tuhan, bahwa keperkasaan dan kehebatan dunia, tak akan menandingi kuasa Allah.
Ia diubah secara total. Menjadi Rasul besar mewartakan nama Kristus ke mana-mana. Ia bahkan rela menderita, menerima penganiayaan dan mati demi Nama Yesus.
Kita telah dibabtis. Kita telah dipulihkan dan diselamatkan. Kita telah diubah seperti Paolus dengan nama dan jati diri baru. Pembawa kabar sukacita Injil, pembawa optimisme dan perubahan ke arah yang baik.
Hal penting adalah, sebelum mengubah sesuatu, kita mesti lebih dahulu mengubah diri kita. Jadilah peribadi yang rendah hati di dalam Kristus, agar kita juga boleh diubah seperti Paolus.
Jika Tuhan pernah mengingatkan kita, merobohkan keangkuhan kita dan membuat kita tak berdaya, janganlah putus asa. Berdirilah kembali. Yakinlah, masih ada seberkas cahaya kecil yang tetap memberi hapan dalam Tuhan.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD. Wens Herin
“Jadilah pribadi yang renda hati dalam Kristus” Amin…thanks tuan renungannya.