Aksinews.id/Hewa – Berkenaan dengan Bulan Oktober sebagai Bulan Bahasa dan momentum Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober, SMPN 1 Wulanggitang menggelar aneka kegiatan. Antara lain, perlombaan musikalisasi puisi kelas 8 yang terdiri atas 6 kelas.
Lomba musikalisasi puisi berlangsung di halaman SMPN 1 Wulanggitang, Kamis, (27/10/2022). Hadir dalam acara ini Kepala SMPN 1 Wulanggitang, Alfonsus Tube Hera, S.Pd., para wakil kepala sekolah, guru dan pegawai, serta seluruh siswa SMPN 1 Wulanggitang.
Kepala SMPN 1 Wulanggitang, Alfonsus Tube Hera, S.Pd dalam sambutannya, mengatakan bahwa perlombaan musikalisasi puisi dan kegiatan lain yang diadakan menyongsong Bulan Bahasa dan Hari Sumpah Pemuda merupakan ajang bagi siswa untuk meningkatkan kompetensi, pengetahuan dan keterampilan. Kegiatan semacam ini harus dimaknai secara positif dengan memetik hikmahnya.
“Kita semua bisa memetik hikmah dari kegiatan perlombaan yang diadakan dalam menyongsong Bulan Bahasa dan Hari Sumpah Pemuda. Harapannya kegiatan semacam ini bisa meminalisir sikap negatif siswa. Jangan lagi ada siswa yang suka bolos atau dengan sengaja tidak datang ke sekolah. Sekolah sudah memberi ruang, karena itu manfaatkan kesempatan semacam ini untuk meningkatkan potensi yang anda miliki,” ungkap Alfos Hera, sapaan Kepala Sekolah.
Perlombaan musikalisasi puisi dinilai oleh tiga dewan juri yaitu Stefanus A. Takimaka, Fransiska R. Notan, dan Bernadinus P. B. Hikon. Sebelum perlombaan dimulai, Bernadinus P. B. Hikon, S.Fil mewakili dewan juri membacakan kriteria penilaian, yaitu penghayatan dan penjiwaan dimana peserta harus menjiwai dan menghayati puisi yang musikalisasi. Ekspresi dimana ketika peserta membacakan bait tentang kemarahan atau kesedihan, misalnya, peserta harus menunjukkan ekpresi marah atau sedih.
Gesture, berkaitan dengan gerak dalam menampilkan musikalisasi puisi. Komposisi musik, yaitu instrument yang mengiringi teks puisi yang dibacakan atau dilagukan. Di mana alunan musik harus menyatu dengan puisi. Intonasi yaitu penekanan dalam menyanyikan atau membacakan puisi.
Harmonisasi yaitu bagaimana menggabungkan musik dengan suara agar tidak ada yang lebih dominan. Vokal, berkaitan dengan intonasi, artikulasi dan kualitas suara yang ditampilkan. Penampilan, berkaitan dengan pemilihan kostum, tata rias, unsure rupa lain yang mempengaruhi keartistikan.
Puisi yang dimusikalisasi dalam perlombaan ini adalah “Pahlawan Tak Dikenal” karya Toto Sudarto Bachtiar. Berdasarkan undian, penampil pertama adalah kelas 8E, berturut-turut diikuti kelas 8C, 8D, 8F, 8A, dan 8B. Kegiatan ini diselingi dengan lagu-lagu yang dibawakan oleh siswa kelas 7 dan 9.
Stefanus A. Takimaka, selaku dewan juri ketika memberikan komentar atas penampilan peserta musikalisasi puisi mengatakan bahwa lembaga SMPN 1 Wulanggitang mempunyai asset dan potensi besar berupa bakat, minat dan keterampilan siswa dalam bidang seni dan musik. Diharapkan agar potensi ini harus terus diasah dan dikembangkan.
Sementara itu Maria Victoriani Putri Gapun, salah satu peserta perlombaan musikalisasi puisi kelas 8C mengungkapkan rasa bangga mengikuti perlombaan musikalisasi puisi ini. “Saya senang karena bisa ikut dalam perlombaan musikalisasi puisi. Ini pengalaman pertama saya. Juara itu dewan juri yang tentukan. Yang penting kami diberi kesempatan untuk tampil,” ujar Putri.
Maria Siti Hayon, S.Pd, koordinator seksi perlombaan panitia Bulan Bahasa dan Hari Sumpah Pemuda SMPN 1 Wulanggitng, menjelaskan bahwa selain perlombaan musikalisasi puisi untuk kelas 8, juga diadakan perlombaan pidato untuk kelas 9 yang dilaksanakan pada Rabu (26/10/2022).
Juga, perlombaan membawakan cerita rakyat untuk kelas 7 yang dilaksanakan Sabtu (22/10/2022). Dan perlombaan mading untuk semua kelas yang dilaksanakan Selasa (24/10/2022). Acara puncak akan dilaksanakan pada Jumat (28/10/2022) dengan mengadakan upacara bendera menggunakan pakaian adat. Kejuaraan perlombaan akan diumumkan pada acara puncak ini.(G. Apeutung)