Rabu, 03 Agustus 2022
Yer.31:1-7; Mat.15:21-28
Pekan Biasa XVIII
“Hai ibu, sungguh besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kau kehendaki” (Mat.15:28)
Seorang wanita Kanaan, meski masih menyembah dewa-dewi, tetapi tak malu datang meminta pertolongan Yesus supaya menyembuhkan anaknya. Menakjubkan!
Yesus tak langsung merespon. Untuk menguji hatinya. Ia bahkan dengan ironis berkata, “tidak patut mengambil roti dan melemparkannya kepada anjing”.
Artinya, tidak pantas memberi berkat ilahi (roti) kepada orang yang belum mengenal Allah. Menganugerahkan rahmat kesembuhan kepada orang tidak mengimani Tuhan.
Kata lain, orang yang tidak beriman, matanya tak akan melihat keajaiban Tuhan. Sebab, rahmat bekerja karena iman. Bukan unjuk kebolehan.
Wanita Kanaan, mendengar sendiri kata-kata penolakan. Tetapi tidak membunuh harapannya. Ia malah makin mendekati Yesus, menyembah dan memohon, “Tuhan, tolonglah aku”. Rasa percayanya mengalir dalam ucapannya, “anjing-anjing pun makan dari remah-remah yang jatuh dari meja tuannya”.
Yesus kagum. Imannya begitu teguh. Harapannya tak tergoyahkan. Tidak lagi kepada dewa-dewi. Tetapi kepada Tuhan. Olehnya, meski hanya mengharapkan remah-remah, Tuhan memberi dia roti mujizat. Sebagai balasan atas pasrahnya dalam iman. Imannya memungkinkan rahmat Allah berkerja. Membuat matanya melihat keajaiban Tuhan. Anaknya sembuh seketika.
Dari wanita Kanaan, kita temukan kebenaran, bahwa tak ada yang mustahil bagi orang yang berserah pasrah dalam doa dan harap kepada Tuhan. Tak ada yang sia-sia bagi kita yang sungguh beriman dan menaruh harapan kepada Tuhan. Tanpa iman rahmat tak bekerja.
Tetaplah teguh. Jangan berbalik. Menjauh dari Tuhan. Sampai mata kita melihat keajaiban karya Tuhan dalam “remah-remah” pengalaman hidup kita.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD. Wens Herin
“Rahmat bekerja karena iman” tak ada yang mustahil bagi orang yang beriman dan percaya. Amin…Trimakasih tuan renungannya.
Amin Romo…
Selamat siang🙏