Satu lagi volunteer asing datang ke Taman Daun, komunitas yang aktif menggalakkan literasi di Lembata. Namanya, Anna Borisenko, 27 tahun. Perempuan kelahiran Vladivostok, Russia, 21 Desember 1994, ini nekad meninggalkan pekerjaannya sebagai pengajar di Cina, untuk datang ke Lembata, persisnya ke Taman Daun untuk berbagi ilmu pengetahuan dan kecakapan berbahasa Inggris dengan anak-anak Lembata.
Miss Anna, demikian anak-anak di Taman Daun memanggilnya, di negeri Cina memperoleh penghasilan tak kurang dari Rp 50 juta per bulan. Namun ia lebih memilih menjadi volunteer.
Dan, tentu saja, segenap aktivis dan relawan Taman Daun, dengan seleksi yang cukup ketat dalam memilih relawan sebagai tenaga pengajar, menyambut gembira kedatangan “guru” baru ini. Anna yang berpengalaman mengajar bahasa Inggris di negara Cina diharapkan mampu membangkitkan gairah anak-anak Lembata untuk mendalami bahasa internasional itu.
Aktivis Taman Daun, Jhon S. Batafor mengungkapkan, motivasi Miss Anna untuk menemukan hal-hal baru dan berbagi ilmu membawa angin segar dan kebahagiaan tersendiri bagi anak-anak di Taman Daun. “Dalam waktu singkat sudah tampak terlihat bagaimana anak-anak semakin terlatih berbahasa Inggris. Dengan memakai alat peraga, bernyanyi dan inter-active communication, anak-anak tersimulasi untuk berpikir, bereaksi dan berbicara aktif,” ungkapnya, kepada aksinews.id, Jumat (3/5/2022).
Yang lebih mengagumkan, sambung Jhon, adalah dengan profesi sebagai guru bahasa Inggris di Cina, Anna memperoleh gaji besar. “Namun di Lembata dia mau mengajar bahasa Inggris gratis di Taman Daun. Ketika ditanya mengapa, jawabannya adalah sederhana, yaitu ingin mencari hal baru dalam hidupnya. Dengan basic-nya sebagai pengajar maka dia memilih bidang pendidikan lewat program volunteer di Taman Daun ini,” jelasnya.
Program volunteer yang diprakarsai Taman Daun ini bertujuan untuk membangun pendidikan di Lembata. Anak-anak yang mengikuti program pendidikan di Taman Daun berasal dari semua kalangan dan belajar secara gratis.
“Kita siapkan anak-anak untuk kedepannya dengan membekali mereka dengan kemampuan dasar yang kuat yang bisa menjadi syarat lulus beasiswa di luar atau dalam negeri, sehingga tidak menjadi beban lagi untuk orang tua. Dengan sendirinya angka kemiskinan di Lembata perlahan bisa berkurang karena pembengkakan biaya yang orang tua keluarkan biasanya pada masa kuliah,” ungkap Jhon Batafor.
Dia menjelaskan bahwa program volunteer ini juga dibuka dengan tujuan mendatangkan tenaga pengajar dari luar dan dalam negeri, sekaligus secara tidak langsung mempromosikan Pariwisata Lembata. “Terbukti sekarang sudah sangat banyak negara dan wisatawan yang mengenal Lembata dari program ini,” tandasnya.
“Pada program volunteer ini, kita siapkan makan minum dan penginapan gratis untuk para relawan. Dan tugas mereka mengajar dalam waktu minimal satu bulan, bahkan sampai setahun jika memungkinkan. Selain mengajar, mereka juga turut mempromosikan Pariwisata Lembata. Jadi yang Promosi Lembata itu bukan hanya kita, tetapi para wisatawan juga,” ungkap Jhon Batafor.
“Ada beberapa kelompok juga yang datang dengan tujuan wisata sehingga mereka meluangkan waktu untuk mencari hal baru yang tidak pernah dirasakan sebelumnya seperti menjadi tenaga sukarela. Ya… bisa dibilang mereka berwisata gratis karena hampir semua kita tanggung tetapi mereka membayar dengan cara yang lain yaitu dengan ilmu pengetahuan dan mempromosikan Pariwisata Lembata,” tambahnya.
“Ketulusan jiwa volunteer seperti inilah yang patut kita contoh, menginspirasi sekaligus membuktikan bahwa uang bukanlah segalanya. Kebahagiaan dan kepuasan jiwa, melihat anak-anak tertawa bahagia adalah bayaran yang tidak dapat diukur dengan uang dan materi.”
Taman Daun, jelas Jhon Batafor, selalu terbuka untuk menerima lebih banyak lagi relawan yang berkualitas sehingga dapat memberi nilai tambah, dan proses belajar anak-anak dapat berkesinambungan. “Keanekaragaman akan memperkaya pribadi anak-anak, tidak hanya belajar ilmu tapi juga budaya bangsa dan daerah lain,” urai Jhon.
“Jika anda menyukai anak-anak dan travelling, mari bergabung dengan program volunteer Taman Daun, membangun komunitas internasional di Pulau Lembata dan membantu anak-anak mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru,” ajak Jhon Batafor. (AN-01)
Asyik….
Asyik dan menarik program ini. Saya ingin berpartisipasi.