Jumad, 27 Mei 2022
Kis.18:9-18 ; Yoh.16:20-23a
Paskah VI
“Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita” (Yoh.16:20)
Menangis dan bergembira. dukacita dan sukacita. Ibarat mata uang yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Entah sebagai siapapun, tetap mengalami suka duka kehidupan ini. Satu sisi sebagai ujian, dan sisi yang lain sebagai penghiburan dalam iman.
Yesus mengingatkan para murid bahwa mereka akan berdukacita karena Ia pergi. Tetapi Bapa akan menugut Roh Kudus, untuk menumbuhkan kermbali harapan dan membuat mereka bersukacita kembali.
Lebih ironis, bahwa dunia akan bergembira ketika melihat mereka ditolak, dicerca, menderita bahkan dibunuh oleh karena namaNya. Tetapi mereka akan merasa puas dan bahagia karena telah setia menjalankan tugas perutusan. Dan terlebih, bahagia dan bangga karena dianggap layak menderita karena memberitakan Nama Yesus.
Kita sadar, setiap tetes air mata akan membuat kita mengerti tentang makna hidup. Bahwa hidup adalah sebuah perjuangan, bahkan pertarungan. Maka harus ulet, sabar dan militan (pantang menyerah), hingga mampu bertahan dan hingga melihat hasilnya.
Paus Fransiskus ingatkan kita, bahwa “ada umat Kristiani yang hidupnya seperti masa prapaskah tanpa paskah”. Meluluh sedih tanpa harapan bahagia. Terus terpuruk, putus asa tanpa harapan bangun kembali. Seolah hidup sudah selesai, tanpa harapan perubahan yang lebih prospektif.
Ingat, jika air mata (menangis) adalah gambaran ujian dan perjuangan hidup, maka senyuman dan kegembiraan ibarat secarik kain yang akan menghapusnya.
Maka jangan berlam-lama larut dalam kesedihan, jika tak ingin membunuh harapan kecil yang terus tumbuh untuk sebuah senyum dihari esok, yang tersembul dari perubahan hidup dan keberhasilan. Move on please!
Tuhan memberkati. SAVE.***
Amin🙏🏽😇
Amin. thanks tuan renungannya.
Amin. Mksh Romo. Renunganx, selamat sore
Amin
Terima Kasih Romo
Tuhan Yesus Berkati Romo Wens🙏