Aksinews.id/Lewoleba – Pastor Paroki Kristus Raja Wangatoa, RD Kristo Soge minta Komunitas Kerahiman Ilahi Kristus Raja Wangatoa agar selalu mendoakan umat, pastor, suster dan semua yang mengabdi untuk kepentingan paroki agar selalu melayani dengan hati.
“Agar Kerahiman Ilahi selalu mengalirkan rahmat bagi kita semua dalam membangun paroki ini,” ujar RD Kristo pada acara ramah tamah sederhana usai perayaan ekaristi Kerahiman Ilahi, Minggu (24/04/2022)
Dikatakan, sebagai kelompok kategorial bersama kelompok kategorial lainnya, Komunitas Kerahiman Ilahi adalah bagian dari paroki. Bersama-sama, menjadi kekuatan dalam membangun dan menguatkan iman umat dimulai dari keluarga, KBG dan lingkungan.
Mengenal Kerahiman Ilahi saat dirinya masih seorang frater tahun 2008. Ketika itu ada rekoleksi di Hokeng dan mereka diperkenalkan dengan Devosi Kerahiman Ilahi oleh seorang pastor dari Polandia. Lalu ketika sudah jadi Imam, dan berkesempatan ke Malaysia, RD Kristo bertemu dengan Kelompok Kerahiman Ilahi dalam jumlah banyak dengan kegiatan-kegiatan devosi. “Ini kedua kalinya saya sebagai Imam dan Pastor Paroki, hari ini saya bertemu dengan Kelompok Kerahiman Ilahi di Wangatoa.”
Sementara itu Ketua DPP Kristus Raja Wangatoa, Hendrikus Kua mengatakan DPP selalu mendukung keberadaan Komunitas Kerahiman Ilahi di PKRW. Secara pribadi, dirinya memiliki pengalaman iman pada devosi Kerahiman Ilahi.
Ketua Komuntas Kerahiman Ilahi, Andreas Leu dalam sapaan pembukaan mengisahkan perjalanan singkat komunitas sejak awal. Sejak tahun 2009, kelompok ini mulai ada dan tahun 2010 dikukuhkan oleh Pastor Paroki Kristus Raja Wangatoa ketika itu, RD Yermin Rianghepat. Saat ini, Komunitas Kerahiman Ilahi PKRW beranggotakan 44 orang.
“Program kami saaat ini adalah melakukan sosialisasi Devosi Kerahiman Ilahi pada umat di paroki ini. Belum banyak yang mengenal seperti apa dan bagaimana Devosi Kerahiman Ilahi ini,” ujarnya. Devosi Kerahiman Ilahi diperkenalkan pertama kalinya oleh Sr Faustina. Dan Doa Koronka Kerahiman Ilahi dilakukan pada Pkl 15.00 wita (jam tiga sore) yang merupaakan jam kematian Tuhan Yesus di salib. (AN-03)