Aksinews.id/Lewoleba – Anggota DPRD NTT, Viktor Mado Watun, SH tampak prihatin dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Otonomi Daerah ke-22 Kabupaten Lembata, 12 Oktober 2021. Selain upacara peringatannya tidak dihadiri Bupati Thomas Ola yang sedang dinas luar daerah, pidato bupati pun dibacakan Ketua DPRD Lembata, Petrus Gero, S.Sos. Ini dinilai tidak benar dari segi etika dan rasa pemerintahan.
“Luar biasa HUT OTDA ke-22 LEMBATA …dan DIRGAHAYU… sebagai bagian dari otokritik adalah soal bupati memberi mandat kepada Ketua DPRD yang membacakan sambutan, itu dari sisi ETIKA dan RASA pemerintahan tidak benar”, tandas Viktor Mado Watun, yang juga mantan Wakil Bupati Lembata saat berpasangan dengan mendiang almarhum Eliaser Yentj Sunur, pada periode pertama 2011-2016.
Menurut mantan kandidat Bupati yang diusung koalisi PDI Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa pada Pilkada 2017 ini, legislatif dan eksekutif merupakan mitran yang memiliki peran berbeda. Sehingga akan lebih etis jika bupati berhalangan, maka sambutan atau pidatonya dibacakan oleh Sekretaris Daerah.
Ya, “Karena peran kita berbeda antara legislatif dan eksekutif mitra pada acara ini. Lebih beretika kalau sambutan itu disampaikan oleh SEKDA mewakili pemerintah barulah tepat fungsinya”, tandasnya, seraya menambahkan bahwa apa yang disampaikannya sekedar saran buat anak-anak Lembata di masa yang akan dating. “Salam taan tou. Dirgahayu LEMBATA”, tutup Viktor Mado Watun.
Upacara bendera peringatan HUT Otonomi Daerah ke-22, Selasa (12/10/2021), digelar di halaman kantor Bupati Lembata, tanpa dihadiri Bupati Lembata, Dr. Thomas Ola, SE.,MSi. Ketua DPRD Lembata, Petrus Gero, S.Sos didaulat membacakan pidato Bupati Lembata dalam kegiatan tersebut, menyampaikan ketidakhadiran Bupati Lembata karena sedang melaksanakan tugas luar daerah.
Sejumlah tokoh masyarakat Lembata tampak hadir, termasuk mantan Sekda Lembata serta mantan penjabat Bupati Lembata, Drs. Sinun Petrus Manuk. Sejumlah anggota DPRD, dan jajaran Forkopimda tampak hadir.
Penjabat Bupati Lembata periode 2016-2017, Drs. Sinun Petrus Manuk, menyampaikan harapannya agar Lembata yang berusia 22 tahun dapat lebih maju sebanding dengan kabupaten lainnya yang lebih belakangan mendapatkan Otonomi Daerah.
“22 Tahun itu menurut saya adalah waktu yang sudah cukup lama dan memang Lembata mesti mencapai kemajuan yang lebih dari sekarang dan untuk itu kedepan dalam sisa masa jabatan 7 bulan, pak Dr. Thomas, mesti lakukan berbagai program yang bersifat singkat, karena masa jabatan beliau singkat tetapi mesti didesaign berbagai program di semua sektor pembangunan”, ujarnya.
“Kemudian soal Taan Taou yang disampaikan dalam sambutan tadi, saya rasa merupakan suatu prioritas. Taan Tou ini dua kata yang syarat makna dan harus dilakukan oleh semua pelaku pembangunan di Lembata dan seluruh masyarakat.”
“Karena dengan itu kebersamaan kita dalam membangun Lembata lebih kelihatan dan tujuan yang ingin kita capai itu lebih cepat tercapai sehingga Lembata yang sudah 22 Tahun tidak boleh ketinggalan dari Kabupaten lainnya yang lebih belakangan (Otda) dibanding Lembata. Rote, Sabu, Malaka, mereka masih lebih maju”, terangnya.
Diminta pesannya dalam pelaksanaan Pilkades serentak, menurut Petrus Manuk pemilihan langsung merupakan mekanisme demokrasi di desa sehingga semua pihak harus jaga kebersamaan.
“Yang paling dikuatirkan adalah terjadi pengkotak-kotakan di desa setelah Pilkades, itu yang paling terasa nanti. Kakak adik tidak saling tegur, suku-suku tidak saling tegur karena pilihan yang berbeda, padahal dalam demokrasi Indonesia pilihan berbeda dalam rumah pun boleh. Tetapi yang kita jaga adalah kebersamaan setelah itu (pasca Pilkades)”.
“Jadi mekanisme sampai pemilihan tidak apa-apa. Saya gelisah saja justru setelahnya karena itu dapat menciptakan keretakan, pengkotak-kotakan”. Dilanjutkannya lagi “Kemudian setelah dipilih, Kepala Desa harus menjadi pimpinan bagi seluruh rakyat di desanya tanpa terkecuali karena seluruh masyarakat di desa baik yang memilihnya maupun tidak, saat dilantik semua menjadi warganya yang wajib diperhatikan” pintanya.(AN-01)