Aksinews.ID/Larantuka – Salah satu alasan dicetuskannya Nagi Bae yakni meningkatan komitmen untuk memberikan pelayanan yang baik serta memberi dampak baik dalam internal Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur maupun kepada para stakeholders dan masyarakat luas. Setelah dilaunching pecan lalu, Nagi Bae Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur akhirnya dilaksanakan pertama kalinya, Selasa (16/3/2021).
Walau dilaksanakan secara virtual, namun ditangkap ada animo yang begitu besar dari seluruh ASN Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur untuk memberi inspirasi dan melakukan evaluasi terhadap tugas dan fungsi layanan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Yosef Aloysius Babaputra, pencetus Nagi Bae, saat memberikan arahannya, mengatakan, komitmen untuk melaksanakan pelayanan yang baik harus dirawat dan dipelihara dengan baik. Hal tersebut, menurutnya, untuk mendukung pelaksanaan Zona Integritas di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur, yang salah satu pelaksanaannya adalah Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
“Kita telah laksanakan PTSP walaupun sarananya belum memadai tapi harus tetap komitmen melaksanakannya, jika ada hal-hal penting dapat dikomunikasikan dengan baik untuk memenuhi layanan kita”, jelasnya.
Selain tentang pelayanan tugas dan fungsi, Nagi Bae sesion pertama ini juga diberikan apresiasi atas seluruh pelaksanaan anggaran yang sudah berjalan selama tri wulan pertama tahun 2021 dengan presentasi penyerapan anggaran pada masing-masing unit/seksi yang terpantau melalui Om Spam.
“Apresiasi juga diberikan kepada para pengelola anggaran dimana telah bekerja keras melaksanakan kegiatan dan anggaran pada Tri Wulan I, ada yang sudah mencapai standar nasional, yakni 15%, kita harus terus berkomitmen untuk mencapai hasil terbaik”, jelasnya.
Sebagai ruang saling mengevaluasi dan memberi inspirasi, nagi bae kali ini mengharapkan peningkatan pelayanan satu pintu dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. PTSP juga menjadi tempat pelayanan yang terakhir dan semuanya berakhir di PTSP . Para tamu harus dilayani di PTSP tanpa harus bertemu di ruang kerja masing-masing. Selain itu validasi data keagamaan juga menjadi hal yang penting untuk diperhatikan dalam rangka mendukung penerbitan buku Kantor Kemenag Flotim Satu Data tahun 2020. (peter/Humas Kemenag)