Aksinews.id/Lewoleba – Harapan keluarga agar jenazah Agnes Peni Muda, Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang meninggal di Malaysia, dikebumikan di kampung halamannya, Desa Tanahlein, Solor Barat, Kabupaten F1ores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur, benar-benar terwujud. Malam ini, Sabtu (10/6/2023), jenazahnya akan tiba di Lewoleba dan diseberangkan ke Solor melalui Larantuka.
Saat ini, jenazah Nona Neny Muda –begitu keluarga menyapa Agnes Peni Muda, sudah berada di Kota Kupang, dengan pesawat garuda. “Keluarga Solor – Tanalein besok malam (Sabtu, 10 Juni 2023 – Red) jemput jenazahnya Nona Neny Muda, TKI yang meninggal di Malaysia, di Pelabuhan Lewoleba, sekitar pukul 24.00 Wita, dengan KM Bukit Siguntang.” Begitu pesan WA yang diterima aksinews.id dari keluarga almarhumah.
Keluarga Solor yang ada di Lewoleba, Lembata, menyepakati untuk semayamkan jenazah Nona Neny Muda di Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Lembata, area Pelabuhan Laut Lewoleba. Akan tetapi, informasi teranyar menyebutkan, jenazah akan disemayamkan di rumah Ambros Lein, sesepuh warga Lembata asal Solor, di kawasan Walangkaem atas, Lewoleba.
Rencananya, Minggu (11/6/2023), jenazah wanita kelahiran Keloreama, 3 Maret 2003, akan diberangkatkan ke Solor melalui pelabuhan laut Larantuka dengan kapal cepat. “Demi kelancaran proses penjemputan jenazah ini, maka diharapkan partisipasi kita secara spontan dalam bentuk sumbangan suka rela,” harap keluarga
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, warga RT 002 RW 001 Desa Tanahlein, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten F1ores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur, itu meninggal dunia di Kuala Lumpur, Malaysia. Dia sempat disemayamkan beberapa hari sebelum diterbangkan kembali ke Indonesia. Seluruh biaya pemulangan jenazah almarhumah ditanggung KBRI di Malaysia.
Kepala Desa Tanahlein, Yohanes Dedeo D. Werang sempat melayangkan surat Permohonan Pemulangan Jenazah yang ditujukan kepada Judha Nugrha, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementrian Luar Negeri di Jakarta, Beni Ramdhani, Kepala BP2MI di Jakarta, dan Pramono, Duta Besar Republik Indonesia Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI di Malaysia.
“Dengan ini memohon bantuan Bapak untuk dapat membantu memulangkan jenazah warga desa kami yang meninggal di Kuala Lumpur Malaysia atas nama: AGNES PENI MUDA, NIK: 530606430301000l, Alamat: RT 002 RW 001 Desa Tanahlein – Kecamatan Solor Barat, Kabupaten F1ores Timur Propinsi Nusa Tenggara Timur,” tulis Kades Tanahlein dalam suratnya.
Di tengah duka keluarga, ada juga oknum-oknum tidak bertanggungjawab yang berusaha mengais keuntungan dengan melakukan tipu muslihat terkait biaya pemulangan. Mereka bahkan mematok angka Rp30 juta sebagai biaya pemulangan. Syukurnya, pihak KBRI segera mengkonfirmasikan rencana pemberangkatan jenazah dari Malaysia, sebelum keluarga benar-benar memenuhi permintaan para pembohong.
Informasi yang diperoleh aksinews.id menyebutkan bahwa Nona Neny Muda sebetulnya bercita-cita menjadi Polisi Wanita (Polwan). Dengan paras yang menawan dan postur tubuh yang atletis, almarhumah sempat bertekad untuk mengikuti test bintara polisi. Sayang, ayahnya jatuh sakit, sehingga ia memutuskan untuk bekerja mencari uang guna membiayai pengobatan ayahnya.
Alhasil, Januari 2021, Nona Neny Muda meninggalkan kampung halamannya menuju Maumere dan tinggal dengan keluarga di Maumere, Kabupaten Sikka. Dia kemudian melanjutkan perantauannya ke Manado, Sulawesi Utara pada bulan Oktober 2021 dan bekerja sebagai penjaga jompo pada Perusahaan PT. Lokon Internasional Manado.
Dua tahun di Manado, Nona Neny lalu berangkat ke Malaysia Timur bersama dengan 3 (tiga) orang temannya yang sama-sama bekerja di PT. Lokon Internasional Manado melalui Batam, pada Januari 2023. Berdasarkan informasi yang disampaikan ke kakaknya bahwa mereka mengurus Paspor di Batam, dan berangkat ke Kaula Lumpur, Malaysia, dan bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART).
Bulan April 2023, almarhumah sempat menelpon kakaknya dan memberitahukan bahwa dia menderita sakit lambung. Kakaknya menyarankan agar dia pulang ke Indonesia. Akan tetapi almarhumah mengaku sudah diurus oleh majikannya, diantar ke Rumah Sakit dan mendapatkan perawatan. “Setelah itu hilang kontak”.
Sekitar akhir Mei 2023 baru ada kontak lagi dengan kakaknya, dan menyampaikan bahwa almarhumah hendak ke Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia karena merasa tidak sanggup lagi dengan sakit yang dialami. Tetapi rencana itu tidak terjadi, dan baru pada tanggal 3 Juni 2023 sekitar jam pukul 04.00 waktu setempat, petugas di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia menelpon (video call) dengan keluarga karena almarhumah ingin berbicara dengan keluarga.
Saat video call itulah, almarhumah menceriterakan bahwa ia sudah berada di kantor Kedutaan diantar oleh seseorang yang identitasnya tidak diketahui oleh keluarga. Sekitar jam 07.00 waktu Malaysia, keluarga mendapat kabar dari petugas di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia bahwa Agnes Peni Muda telah meninggal dunia di kantor Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia – Kuala Lumpur.(AN-01)