Aksinews.id/Larantuka – Agnetis Da Noa yang baru didaulat menjadi Pimpinan Harian Simpul Inspirasi Kreasi Nusantara (SINKRON) mulai menjalankan perannya. Rabu (31/5/23) sore, Agnetis meluncurkan Buku “Guru Menjadi Peneliti” karya dari Yan Surachman.
Yan Surachman adalah ketua Komunitas Jejak Zaman. Bukunya ini diluncurkan di Rumah Sinkron, Kelurahan Sarotari Tengah, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Flores Timur, Maksimus Masan Kian, Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kabupaten Flores Timur, Zaeni Boli, Guru Inspiratif Flores Timur Tahun 2022, Richardus Pelo, dan sejumlah guru serta pelajar di Kota Larantuka dan sekitarnya.
Agnetis Da Noa dalam sambutannya mengatakan, dirinya senang belajar bersama dalam organisasi atau komunitas. Sebab, kata dia, sudah lama mendampingi suaminya Maksimus Masan Kian mengurus organisasi, mengurus banyak orang dengan ratusan kegiatan edukatif dan kreatif di Kabupaten Flores Timur. Baginya, momentum peluncuran buku mengingatkan memorinya pada kebersamaan di masa produktifnya Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Flores Timur.
“Saya senang belajar bersama dalam organisasi atau komunitas. Momentum peluncuran buku mengingatkan saya pada saat masih aktif dalam wadah Agupena Cabang Flores Timur dimana giat seperti ini sering dilakukan. Saya pun dalam ruang belajar bersama di Agupena Flores Timur pernah bersama menulis dua buku, kumpulan esay berjudul Revolusi Mental Ala Guru dan buku Asal Usul Lewo,” ucap Agnetis.
“Pak Yan Surachman, Ketua Komunitas Jejak Zaman, kami menyampaikan profisiat atas lahirnya buku ‘Guru Menjadi Peneliti’. Lembaga Sinkron selalu membuka ruang kepada siapa saja, atau lembaga mana saja hadir di rumah ini, untuk berdiskusi, berbagi gagasan dan belajar bersama. Sinkron baru berproses, dan tentu masih banyak hal yang akan dibenahi,” imbuh dia.
Dia melanjutkan, “Hari ini kita bertemu di Rumah Sinkron, besok kita bertandang ke sekretariat Jejak Zaman, selanjutnya kita berkumpul di markas FTBM. Ini siklus yang akan menciptakan iklim ilmiah di Kabupaten Flores Timur.”
“Sekali lagi, profisiat untuk Pak Yan Surachman yang telah melahirkan karya buku yang mampu menginspirasi para guru di Kabupaten Flores Timur,” kata Agnetis.
Ketua Komunitas Jejak Zaman, Yan surachman menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pimpinan Sinkron yang telah berkenan mengundang, memberikan tempat dan berkenan meluncurkan buku ‘Guru Menjadi Peneliti’.
“Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pimpinan Sinkron yang telah mengundang kami dalam acara peluncuran buku. Sebelumnya, saya sudah menulis dua buku namun tidak mendapat ruang yang cukup untuk peluncuran dan diskusi tentang buku. Hari ini luar biasa, ruang dan kesempatan itu boleh saya terima,” ujarnya.
“Semoga ke depannya, kita tetap saling berkolaborasi dan belajar bersama. Buku ‘Guru Menjadi Peneliti’ saya tulis selama tiga minggu hasil dari refleksi tugas sebagai guru, dimana salah satunya adalah bagaimana guru juga bisa menjadi seorang peneliti. Harapan saya, kelak buku ini bisa dijadikan referensi, minimal saat guru melakukan pembelajaran di kelas dalam penerapan metode pembelajaran, juga disaat akan melakukan penelitian lanjutan,” kata Yan.
Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM), Zaeni Boli mengaku kagum atas karya hebat Yan Surachman. “Saya hanya bisa geeleng-geleng kepala saat Pak Yan bercerita menyelesaikan buku dalam waktu tiga minggu. Sungguh sesuatu yang luar biasa. Saya membayangkan andai Flores Timur sebagai Kabupaten Literasi memiliki 10 saja penulis yang komitmen seperti Pak Yan dengan dukungan pemerintah misalnya, maka persoalan kehadiran buku yang sering dikeluhkan itu mungkin akan teratasi dengan sendirinya,” kata Zaeni. (*/AN-01)