Aksinews.id/Lewoleba – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Lembata menggelar Media Gathering tentang Publikasi dan Dokumentasi Pengawas Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota DPR, DPD dan DPRD. Kali ini media gathering digelar di Pondok Perubahan, markas berbagai komunitas sosial budaya, seni teater dan musik Lembata di kawasan Wangatoa Selatan Timur, Kelurahan Selandoro, Lembata.
Media Gathering yang digelar Selasa (16/5/2023) malam, menghadirkan tiga orang narasumber, yakni dua komisioner KPU Lembata, Bernabas Hapa Ndima Marak (Divisi Teknis KPU Kabupaten Lembata), dan Petrus Payong Pati, S.Fil (Divisi Perencanaan Data dan Informasi). Narasumber ketiga adalah Lambertus Bala Kolin, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa (P3S) Bawaslu Lembata.
Lembata Akustik ikut memeriahkan acara Media Gathering yang digelar Bawaslu Kabupaten Lembata di Pondok Perubahan. Tampak Brino Tolok sedang olah vokal diiringi Ricko Wawo (gitar), Michael Rean (Basis) dan Rian Arjen (Kajon).
Hadir pula staf Bawaslu Propinsi NTT dan ketua Bawaslu Lembata, Paulina Yesua B. Tokan berama para staf sekretariat Bawaslu Lembata. Acara dipandu staf Sekretariat Bawaslu Lembata, Uran Koban, dan diselingi musik dari Lembata Akustik dengan vokalis jurnalis sekaligus youtuber Brino Tolok.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa (P3S) Bawaslu Lembata, Lambertus Bala Kolin, mewakili ketua Bawaslu Lembata Paulina Yesua B. Tokan membuka kegiatan Media Gathering. Dikatakan, kegiatan Media Gathering diinisiasi oleh Bawaslu Lembata, khususnya Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat (HP2MHM).
“Kegiatan ini tentunya bermakna untuk kita saling membuka diri, membuka informasi karena lembaga Bawaslu sebagai lembaga publik yang bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap seluruh tahapan penyelenggaraan pesta demokrasi,” kata Lambert.
Lambert juga mengatakan bahwa Bawaslu sangat bersyukur karena mempunyai sahabat sejati dari kalangan media massa. Ya, “Kami merasa bersyukur karena kami mempunyai sahabat-sahabat sejati yang selalu memberikan informasi tentang lembaga, tentang tugas, tentang fungsi dari pengawas pemilu,” ucap Lambert.
“Banyak kegiatan yang sudah diliputi oleh teman-teman media maka pada kesempatan yang baik ini patut kami atas nama lembaga Bawaslu Kabupaten Lembata mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas kerja-kerja teman pers. Sehingga dunia tahu khususnya masyarakat Lembata bahwa hadir penyelenggara pemilu di Kabupaten Lembata tidak hanya KPU Kabupaten Lembata, tetapi juga Bawaslu Kabupaten Lembata. Tentu keduanya adalah penyelenggara tapi dengan tugas yang berbeda,” ujarnya.
Dia berharap, bahwa kegiatan yang bersifat informal itu dapat menghasilkan output yang diharapkan bersama. Juga, semakin membuat satu langkah kedepan dalam satu pandangan. “Kita sama-sama mengawal pesta demokrasi yang pada saat ini tahapannya sama-sama kita ketahui,” pungkas Lambert.
Dalam penyajian materinya, Lambert mengungkapkan bahwa Bawaslu memiliki banyak keterbatasan. Sehingga Bawaslu membutuhkan dukungan masyarakat, termasuk lembaga pers dalam proses pengawasan Pemilu 2024.
Dikatakan, jumlah pengawas Pemilu sangat kecil. Hanya tiga orang komisioner Bawaslu Kabupaten, tiga pengawas kecamatan dan satu orang di desa/kelurahan. “Ada desa atau kelurahan yang TPSnya lebih dari 10, tapi pengawasnya hanya satu orang. Sehingga Bawaslu sangat membutuhkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu,” tandasnya.
Dia menegaskan bahwa Bawaslu terus mendorong adanya pengawasan partisipatif. Dimana, berbagai elemen masyarakat bisa memberi kontribusinya dengan melakukan pemantauan dan pengawasan. “Kami siap menindaklanjuti laporan atau pengaduan masyarakat,” tegasnya. (AN-01)