Aksinews.id/Ruteng – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng menghelat lokakarya Pengintegrasian Hasil Penelitian & PkM dan Penerapan PjBL dalam Pembelajaran pada Jumat – Sabtu, 12 – 13 Mei 2023.
Kegiatan yang ini diikuti oleh semua dosen FKIP Unika Ruteng ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Prof. Dr. Hj. Euis Eti Rohaeti, M.Pd. dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dan Dr. Marselus Ruben Payong, M.Pd. dari Unika Santu Paulus Ruteng.
Lokakarya yang berlangsung dua hari ini dilaksanakan secara blended, online dan onffline, narasumber pertama membawakan materi secara daring dan narasumber kedua hadir membawakan materi secara luring. Demikian juga dosen sebagai peserta, ada yang hadir secara virtual melalui zoom meeting dan ada yang mengikuti secara langsung di Aula Lantai 5 GUT Unika Ruteng.
Ketua Panitia Lokakarnya, Dr. Sebastianus Menggo, M.Pd dalam sambutannya menyatakan bahwa pelaksanaan kegiatan dilatarbelakangi oleh tuntutan akreditasi 9 (sembilan) kriteria yang diselenggarakan oleh Lamdik. “Workshop ini menjawabi tuntutan akreditasi LAMDIK 9 Kriteria, terutama pada kriteria 6 tentang Pendidikan, pada sub-kriteria pengintegrasian Hasil Penelitian dan PkM dalam Proses Pembelajaran. Sub-kriteria 6 ini menegaskan bahwa mendapat nilai maksimal 4 jika lebih dari 50% DTPS telah mengintegrasikan hasil penelitian dan/atau PkM dalam pembelajarannya,” terangnya.
Lebih lanjut Dr. Sebastian menjelaskan bahwa kegiatan lokakarya ini diharapkan menghasilkan dua luaran. “Luaran workshop ini adalah petama, menghasilkan RPS pengintegrasian hasil penelitian dan PkM dalam pembelajaran. Kedua, menghasilkan desain bahan ajar dan RPS berbasis Project Based Learning atau Problem-based Learning”, katanya.
Sementara itu, Dekan FKIP Unika Santu Paulus Ruteng, Dr. Maksimus Regus, S.Fil., M.Si dalam sambutan saat membuka kegiatan secara resmi menggarisbawahi tujuan yang hendak dicapai melalui lokakarya ini.
“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya kita untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengembangan ilmu pengetahuan yang kita lakukan di lingkungan Universitas Katolik Santu Paulus Ruteng. Dalam era revolusi industri 4.0 yang semakin maju, pendidikan harus selalu beradaptasi dengan perubahan dan tantangan yang ada. Oleh karena itu, kita perlu berinovasi dalam memperbaiki metode pembelajaran yang digunakan, agar dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan zaman,” urainya.
Pada kesempatan yang sama, Dr. Maks juga menegaskan arti penting kegiatan ini dalam kaitan dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). “Kami sangat mengapresiasi tema lokakarya yang akan kita bahas hari ini, yaitu pengintegrasian hasil penelitian dan PkM dalam pembelajaran serta penerapan metode Project-Based Learning dan Problem-Based Learning dalam perspektif MBKM. Kami percaya bahwa dengan mengintegrasikan hasil penelitian dan PkM dalam pembelajaran, kita dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memberikan pengalaman belajar yang lebih kontekstual dan relevan dengan dunia kerja,” tegasnya.
Mengakhiri sambutannya, Dr. Maks mengucapkan terima kasih kepada para narasumber, dosen peserta yang terlibat, serta semua pihak yang mendukung terlaksananya kegiatan ini. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Hj. Euis Eti Rohaeti, M.Pd dan Dr. Marselus Ruben Payong, M.Pd sebagai pembicara dalam worksop ini yang telah bersedia berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam lokakarya ini. Kami mengucap terima kasih atas dukungan Ketua Yayasan Paulus Ruteng, Rektor UNIKA Santu Paulus Ruteng, Para Warek, Para Keprodi di lingkup FKIP UNIKA Santu Paulus Ruteng, para dosen peserta workshop, sekretariat, pegawai, Tim IT untuk kesuksesan kegiatan workshop ini,” ujarnya.
Hari pertama lokakarya (12/05/2023) menghadirkan Prof. Dr. Hj. Euis Eti Rohaeti, M.Pd. Guru Besar Pendidikan Matematika UPI Bandung ini membawakan materi tentang pengembangan Problem Based Learning dan Project Based Learning dalam perkuliahan atau pembelajaran.
Pada sesi pertama pemaparannya, Prof Rohaeti menguraikan konsep dasar dua pendekatan ini dan menegaskan relevansinya dengan alur berpikir dalam kurikulum merdeka belajar. Sementara pada sesi kedua, ia menyajikan materi tentang bagaimana mengkonstruksi RPS dengan menggunakan dua pendekatan ini.
Lokakarya hari pertama ditutup dengan penyampaian materi dari narasumber kedua, Dr. Marselus Ruben Payong. Dosen sekaligus Wakil Rektor II Unika Ruteng itu, mengetengahkan materi tentang bagaimana mendesain bahan ajar kuliah yang terintegrasi dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. (Berno Bediona – Ruteng)