Jumad, 28 April 2023
Kis.9:1-20;Yoh.6: 52-59
Pekan Paskah III
“Sebab orang ini adalah alat pilihan bagiku untuk memberitakan namaKu, kepada bangsa-bangsa lain”
(Kis.9:15)
Orang pilihan berarti ia istimewa dan jadi andalan. Tetapi siapa yang dipilih dan dijadikan alat, itu rahasia kehendak Tuhan. Kadang terasa aneh memilih seorang penjahat jadi alatNya. Tetapi itulah yang terjadi dalam diri Saulus. Allah telah mengubah jati dirinya, dari seorang pembunuh jemaat jadi pembela jemaat. Dari Pembenci Nama Yesus, jadi pewarta Nama Yesus yang militan.
Saya sangat kagum dengan kisah ini. Hanya dengan seberkas cahaya kecil, Allah meluluhlantakan keperkasaan Saulus. Allah menjatuhkan Saulus ke tanah, melumpuhkan nafsu jahatnya, dan memadamkan api kebenciannya yang berkobar-kobar. Ia rebah tak berdaya di debu jalanan. Namun itulah titik balik, saat Allah mengubah hidup Saulus. Ibarat mendaur sampah jadi hiasan.
Allah berkenan menghapus dosanya, dan memberi dia nama baru, Paulus. Nama dengan jati diri dan hati yang baru. Hati yang merendah dan penuh cinta kepada Tuhan penyelamat yang telah bangkit jaya. Hati yang setia dan berpasrah pada jalan dan kehendak Allah.
Setiap kita adalah orang pilihan. Orang istimewa di hadapan Allah dalam setiap tugas dan peran yang dijalani. Meski dalam keterbatasan, Allah tetap memakai kita jadi alat penyalur kasih dan berkat bagi bersama.
Sebagai “alatNya”, Allah sering menempah kita, bahkan kadang sampai tertiarap di debu seperti Paulus. Tidak berdaya, merasa dipermalukan, bahkan terluka. Akan tetapi ia akan tetap meneguhkan dan membesarkan harapan kita. Siapa yang setia berjalan di depan Tuhan, pintu akan selalu terbuka. Kemudahan selalu ada. Berkat selalu mengalir tanpa diduga.
Tuhan memberkati. SAVE. ***
RD. Wens Herin