Aksinews.id/Jakarta – Peneliti dari dua lembaga berbeda menilai sosok Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai modal politik PDI Perjuangan (PDIP) untuk membangun koalisi besar dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Jika Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri mengumumkan capresnya Ganjar, diyakini koalisi besar akan terwujud.
Hal itu diungkapkan peneliti Pusat Kajian Politik, Aisah Putri Budiatri dan peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad. Kedunya senada, menyatakan, Ganjar Pranowo menjadi modal PDIP memimpin koalisi besar jika diusung sebagai calon presiden (capres). Ganjar diketahui merupakan kader PDIP.
Ya, “Salah satu tokoh potensial yang menjadi calon presiden yakni Ganjar Pranowo. Gubernur Jawa Tengah ini merupakan kader PDIP,” kata Saidiman Ahmad.
Selain itu, kata dia, PDIP adalah partai pemerintah yang saat ini kader mereka juga menjadi presiden yakni Joko Widodo (Jokowi). “PDIP adalah partai terbesar di parlemen dan berpotensi kembali menjadi partai pemenang pemilu,” ungkapnya.
PDIP amat besar peluangnya untuk menjadi magnet pembentukan koalisi. Hal itu juga dikuatkan hasil survei SMRC yang memperlihatkan elektabilitas Ganjar kembali naik setelah sebelumnya turun. “Tokoh yang memiliki tingkat elektabilitas tertinggi sekarang adalah kader PDIP, Ganjar Pranowo,” katanya menegaskan.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga, pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Sementara itu, peneliti Pusat Kajian Politik Aisah Putri Budiatri menilai PDI Perjuangan berpeluang membentuk koalisi besar dalam menghadapi Pilpres 2024. Terlebih apabila PDIP mengusung dan mengumumkan sosok Ganjar Pranowo sebagai capres. Hal tersebut, kata dia, bisa menjadi magnet dan membuat parpol lain merapat kepada PDIP.
“Jika PDIP mengumumkan capresnya sebelum koalisi besar ini benar-benar terbentuk, maka PDIP akan menjadi game changer dalam proses lobi-lobi politik antarpartai,” kata Aisah seperti dilansir dari Antara, Kamis (20/4/2023).
Menurut dia, ketika PDIP mengumumkan capres, hal tersebut akan membuat partai lain memikirkan ulang strategi politik menjelang pilpres. PDIP pun, kata dia, bakal menjadi arus perubahan peta politik dan membuat parpol lain merapat. Khususnya parpol yang belum tergabung koalisi.
Aisah menuturkan, salah satu alasan PDIP dan Ganjar menjadi game changer politik gegara memiliki elektabilitas paling tinggi. “Hal ini dipengaruhi juga oleh konsistensi popularitas dan sentimen positif publik pada PDIP termasuk Ganjar sebagai capres partai ini paling populer,” ujar dia, seperti dilansir republika.id.
Diketahui, elektabilitas Ganjar Pranowo dan PDIP masih berada di puncak dari berbagai hasil lembaga survei. Elektabilitas Ganjar bahkan kembali melejit setelah sempat menurun gegara Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyebut banyak kader PDIP yang potensial dicalonkan sebagai capres 2024. Kader PDIP tak hanya Ganjar Pranowo yang belakangan menempati posisi teratas elektabilitas tokoh capres di sejumlah lembaga survei nasional.
Ya, “PDIP punya banyak opsi. Karena politik ini dinamis,” ujar Hasto saat menjawab pertanyaan di kawasan JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Namun, Hasto tak menjabarkan kader PDIP yang dimaksud potensial sebagai capres. Dia hanya menjelaskan, PDIP tak hanya mementingkan elektoral semata untuk menentukan sosok kader sebagai capres.
Selain elektoral, figur capres itu juga perlu memiliki kekokohan ideologi dan merupakan pemimpin yang visioner. “Itu (penentuan capres) tidak didasarkan semata-mata pada aspek elektoral karena variabel kepemimpinan itu sangat banyak,” terang Hasto.
Akan tetapi, Hasto mengaku belum tahu siapa sosok kader yang akan diusung Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sebagai capres 2024. Menurutnya, hal itu akan diumumkan oleh Megawati pada momentum yang tepat.
“Waktunya, nanti kami serahkan sepenuhnya kepada Ibu Megawati Soekarnoputri. Tugas kami mempersiapkan, ketika momentum itu tiba, segala sesuatunya sudah siap,” kata Hasto, seperti dilansir kompas.com.
Perlu diketahui, sejumlah lembaga survei nasional mengabarkan elektabilitas Ganjar menempati urutan teratas dibandingkan tokoh capres lainnya.
Terkini, hasil survei yang diselenggarakan Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada 11-14 April 2023 menunjukkan, elektabilitas Ganjar Pranowo menempati posisi pertama dengan elektabilitas 24,3 persen.
Namun, perolehan suara Ganjar beda tipis dengan Prabowo Subianto, yang elektabilitasnya 22,5 persen. Persentase keduanya pun bersaing ketat. “Bila pemilihan presiden diadakan pada waktu survei ini dilakukan, sementara ini Prabowo dan Ganjar bersaing cukup ketat, di bawah keduanya ada Anies dan Ridwan Kamil,” tulis SMRC dalam keterangannya, Sabtu (15/4/2023) lalu. (*/AN-01)