Aksinews.id/Lewoleba – Ini baru kejutan. Para guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Lembata bertekad menggelar berbagai perlombaan dan pameran hasil karya siswa siswi SMK se-Kabupaten Lembata melalui even Expo SMK Bisa. Kegiatan ini akan digelar selama lima hari, mulai tanggal 28 April – 2 Mei 2023.
“Kami sudah mendapat ijin dari pak Sekda untuk menyelenggarakan kegiatan ini di pelataran depan gedung Perpustakaan Daerah sampai bekas kantor bupati. Persiapan hampir rampung. Tanggal 28 April ini akan dibuka oleh Bapak Penjabat Bupati Lembata,” jelas ketua panitia penyelenggaran Expo SMK Bisa, Kristina Dudeng, ST kepada aksinews.id, saat ditemui di pelataran kantor Dinas Pendidikan Lembata, Lewoleba, Selasa (18/4/2023).
Kegiatan Expo SMK Bisa akan diikuti 13 SMK se-kabupaten Lembata. Yakni, 11 SMK, SLB C dan SLB Tuna Grahita. “Masing-masing SMK akan mendirikan stand untuk memamerkan hasil karya para siswanya. Dimana di depan stand pameran, akan ada kafe mini yang dikelola masing-masing sekolah,” jelas Tati, begitu Kristina Dudeng akrab disapa.
Kepala SMKN Nubatukan ini juga memaparkan bahwa sebelum seremonial pembukaan akan digelar karnaval pendidikan yang melibatkan seluruh SMA dan SMK se-Lembata. “Akan ada dua titik star, satu di perlimaan Wangatoa, persis di patung Brigjen Polisi Anton Enga Tifaona, untuk barisan dari arah timur, dan satu lagi di depan RSU St. Damian untuk dari arah barat. Dua barisan karnaval ini akan finis di depan gedung Perpustakaan Daerah Lembata,” jelasnya.
Selain menggelar Expo SMK Bisa, panitia juga melaksanaan 7 (tujuh) jenis perlombaan. Yakni, lomba debat bahasa Indonesia, lomba debat bahasa Inggris, lomba cipta puisi, lomba baca puisi, lomba Mars Restorasi Pendidikan, lomba nyayi solo/perorangan, dan lomba Karya Tulis Ilmiah.
“Semua perlombaan akan dilaksanakan di lokasi pameran. Sehingga pengunjung bisa menyaksikan perlombaan sekaligus melihat hasil karya para siswa yang dipamerkan,” tutur Tati.
Dia juga menjelaskan bahwa perlombaan ini tidak hanya diikuti oleh siswa SMK. “Semua sekolah SMA dan SMK mengikuti perlombaan itu. Tujuh jenis mata lomba itu untuk siswa SMA dan SMK,” tandasnya.
Disinggung soal biaya even ini, Tati menjelaskan bahwa seluruh biaya ditanggung oleh sekolah. “SMK yang agak banyak siswanya dipatok sebesar Rp.3 juta, sedangkan yang jumlah siswanya lebih sedikit kontribusinya lebih kecil,” paparnya.
Dia berharap semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah daerah bisa mendukung even swadaya yang sedang ditanganinya. Ya, “Dukungan masyarakat dan pemerintah daerah sangat kami harapkan untuk mensukseskan acara ini. Masyarakat bisa melihat sendiri bagaimana anak-anak didik kami berkarya,” ujarnya.
Dijelaskan pula bahwa setiap malam akan ada panggung hiburan untuk pengunjung Expo SMK Bisa. “Acara hiburan akan diisi oleh para siswa dari masing-masing sekolah,” jelas Tati. (AN-01)