Aksinews.id/Solo – PDI Perjuangan sebagai satu-satunya partai yang berhak mengajukan calon presiden (capres) tanpa membangun koalisi dengan partai lain, akhirnya menetapkan kadernya, Ganjar Pranowo menjadi capres 2024. Gubernur Jawa Tengah ini dikabarkan sudah mendapat restu dari Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan akan dideklarasikan akhir April atau awal Mei 2023 ini.
Kepastian pencalonan Ganjar Pranowo sebagai capres PDIP itu diungkapkan Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo. Dia memastikan bahwa Ganjar sudah mendapatkan restu dari PDIP untuk diusung capres di Pemilu 2024.
Ya, “[Ganjar dapet restu dari PDIP] Ya sudah jelas, nanti tinggal nunggu waktu resminya aja,” kata Rudy, Selasa (11/4/2023).
Namun, mantan Wali Kota Solo ini tidak mengetahui kapan Ganjar akan dideklarasikan oleh PDIP. “Waduh mboke aku ora ngerti itu njenengan tanya sekjen, (waduh saya tidak tahu, kamu tanya itu ke Sekjen),” ucapnya.
Lebih lanjut, Rudy menuturkan, Ganjar telah mendapatkan restu dari PDIP karena dia adalah seorang kader partai. “[Pertimbangan Ganjar direstui] Loh dari kemarin kan sudah dari kader toh, kader ya dipilih Ganjar to itu,” tandas dia.
Dua sumber di internal PDIP menyatakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah menurunkan restunya kepada Ganjar. Ia dianggap lolos uji loyalitas. Ganjar bersedia tegak lurus ke partai meski harus mengorbankan elektabilitasnya sendiri.
Kini, ujar sumber itu, tinggal tunggu waktu bagi Ganjar untuk dideklarasikan sebagai capres PDIP. Kemungkinan dalam waktu dekat, antara akhir April atau awal Mei 2023.
Kepastian pencalonan Ganjar Pranowo ini seolah menjadi kabar mengejutkan. Maklum saja, beberapa hari sebelumnya mendung menggelayuti tim sukses Ganjar Pranowo. Musababnya, elektabilitas Ganjar merosot drastis, hingga rasanya tak mungkin bagi mereka untuk mengereknya lagi.
Semua itu gara-gara Ganjar menyuarakan penolakan terhadap kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang sedianya akan digelar di Indonesia dua bulan lagi, namun dibatalkan FIFA.
Buntutnya, Ganjar dihajar tanpa ampun di media sosial lantaran dianggap jadi salah satu pendorong batalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Selama beberapa hari, Ganjar seperti akan tamat. Tak ada jalan baginya untuk memulihkan elektabilitas hanya dengan tim kecil.
Namun Ganjar tampak kokoh menghadapi badai hujatan itu. Wawancara eksklusif Najwa Shihab di kanal You Tubenya, Ganjar mengaku tidak menyesal atas sikap itu. Dia menegaskan kalau dirinya harus berani mengambil resiko apapun, demi idealisme dan sikap partai untuk bangsa dan negara.
Soal adanya restu Megawati untuk dirinya ini, Ganjar yang dikonfirmasi di sela mendampingi Presiden Jokowi membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan paket sembako di Pasar Legi Solo, Ganjar mengaku belum mendengar kabar tersebut. “Opo Iyo (Apa iya dapat restu capres PDIP 2024),” kata Ganjar, Senin (10/4/2023).
Ganjar mengaku saat ini sedang fokus memantau harga kebutuhan pokok di pasar mendekati Lebaran. Ia pun belum tahu capres PDIP. “Saya fokus memantau harga kebutuhan pokok di pasar mendekati Lebaran. Biar stabil,” kata Ganjar singkat.
Apa dampak yang direstuinya Ganjar oleh PDIP terhadap konstelasi perpolitikan saat ini? Pengamat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Aisah Putri Budiarti menilai posisi capres PDIP sangat menentukan peta politik saat ini. “[Ganjar mendapatkan restu PDIP] Maka hal ini dapat menjadi elemen pengubah rencana koalisi besar,” kata Aisah, Selasa (11/4/2023).
Menurutnya, jika PDIP sudah secara terbuka mengumumkan Ganjar sebagai kandidat presiden, maka hal itu juga akan menjadi daya tawar baru bagi partai-partai lain untuk menentukan langkah koalisinya. PDIP adalah satu-satunya partai yang belum menentukan koalisi, dan menyatakan bakal bergabung dengan salah satu koalisi di Pemilu 2024.
“Apalagi koalisi besar hingga saat ini belum benar-benar terwujud. Lobi-lobi politik akan berlangsung dan peluang terbentuknya Koalisi Besar bisa jadi akan berubah,” ungkap Aisah.
Lebih lanjut, Aisah mengatakan, wacana koalisi besar yang muncul belakangan ini akan mendesak PDIP untuk segera memberikan ketegasan tentang kandidat yang akan diusungnya dalam pemilu.
“Koalisi besar akan menarik banyak partai masuk karena memiliki peluang untuk menang menjadi lebih besar. Tidak hanya karena koalisi besar menandakan adanya modal politik dan finansial yang juga besar karena banyaknya partai politik yang bergabung,” tandas dia.
Sumber di internal PDIP mengungkapkan, Megawati telah memerintahkan kepada seluruh kader PDIP untuk menyokong penuh Ganjar. Dengan mesin partai yang kuat, PDIP yakin elektabilitas Ganjar akan rebound.
Elektabilitas Ganjar ini diyakini akan terbantu bila ia juga mendapatkan pasangan yang tepat. Salah satu kriterianya: lebih senior dan punya pengalaman matang. Boleh jadi, PDIP akan melirik Mahfud MD, Menko Polhukam, yang sedang bersinar dengan membongkar skandal TPPU di Kemenkeu RI.
Budayawan yang juga pengamat politik, Eros Djarot menyodorkan pasangan calon presiden dan wapres, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD kepada PDIP. Dia yakin pasangan ini bisa memenangi Pilpres 2024, dan berpotensi besar mengalahkan Koalisi Kebangsaan.
Ya, “Jika PDI Perjuangan mengusung Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024, maka punya potensi besar untuk mengalahkan Koalisi Kebangsaan, apalagi jika menggandengkan Ganjar dengan sosok yang merepresentasikan sebagai pemberantas korupsi, Mahfud MD,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Semarang, Minggu (9/4/2023).
Menurut dia, duet Ganjar-Mahfud akan menjadi pasangan yang sulit dikalahkan pada Pilpres mendatang. Sebab, kata dia, Ganjar menjadi sosok pemimpin yang diidamkan masyarakat lewat terobosan dan sifat merakyatnya. Sedangkan, Mahfud MD bisa menjadi pelengkap untuk mewujudkan pemerintahan yang tegas dan bersih.
“Saat ini Indonesia memerlukan sosok pemimpin seperti itu. Mau berhadapan dengan Koalisi Kebangsaan maupun koalisi sebesar apapun, pasangan ini saya yakin akan jadi pemenang. Track record keduanya jelas kok. Clear,” ujarnya.(*/AN-01)