Aksinews.id/Semarang – Siapa bilang elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terjun bebas pasca pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20? Sosok Ganjar jika diduetkan dengan Menko Koordinator Politik dan Hukum (Menko Polhukam), Mahfud MD diyakini akan memenangkan kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Adalah budayawan sekaligus pengamat politik, Eros Djarot yang mengungkapkan hal itu. Dia menyodorkan pasangan calon presiden dan wapres, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD kepada PDIP. Eros yakin pasangan ini bisa memenangi Pilpres 2024, dan berpotensi besar mengalahkan Koalisi Kebangsaan.
Budayawan sekaligus pengamat politik, Eros Djarot
Ya, “Jika PDI Perjuangan mengusung Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024, maka punya potensi besar untuk mengalahkan Koalisi Kebangsaan, apalagi jika menggandengkan Ganjar dengan sosok yang merepresentasikan sebagai pemberantas korupsi, Mahfud MD,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Semarang, Minggu (9/4/2023).
Menurut dia, duet Ganjar-Mahfud akan menjadi pasangan yang sulit dikalahkan pada Pilpres mendatang. Sebab, kata dia, Ganjar menjadi sosok pemimpin yang diidamkan masyarakat lewat terobosan dan sifat merakyatnya. Sedangkan, Mahfud MD bisa menjadi pelengkap untuk mewujudkan pemerintahan yang tegas dan bersih.
“Saat ini Indonesia memerlukan sosok pemimpin seperti itu. Mau berhadapan dengan Koalisi Kebangsaan maupun koalisi sebesar apapun, pasangan ini saya yakin akan jadi pemenang. Track record keduanya jelas kok. Clear,” ujarnya.
Jika rekam jejak Ganjar Pranowo bisa dilihat dari kepuasan masyarakat melalui lembaga-lembaga survei, maka Mahfud MD, kata Eros, memiliki riwayat sangat tegas dalam pemberantasan korupsi.
Dirinya mengisahkan keberanian Mahfud MD membuka skandal di Kementerian Keuangan, termasuk ketegasan yang bersangkutan saat berhadapan dengan anggota legislatif pada rapat dengar pendapat Menko Polhukam dengan Komisi III DPR RI.
“Karakter seperti itulah yang cocok mendampingi Ganjar. Jika Ganjar mampu mewujudkan clean government, maka kekuatan itu perlu ditambah dengan keberanian pemberantasan korupsi,” katanya.
Meskipun selama ini elektabilitas Mahfud MD masih rendah, Eros tidak terlalu mempersoalkan hal tersebut. Karena, menurut dia, konsistensi yang ditunjukkan Menko Polhukam itu akan dengan sendirinya mendongkrak elektabilitasnya, apalagi setelah dideklarasikan.
“Ditambah keduanya tidak memiliki beban sejarah apapun. Sosok seperti itulah yang tepat untuk menata Indonesia ke depan dan jika PDI Perjuangan mau kembali tampil sebagai pemenang Pilpres, maka pasangan Ganjar-Mahfud yang harus diusung,” ujarnya.
Temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan, selain Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, nama Menko Polhukam Mahfud MD juga disebut sebagai tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki dukungan untuk Pilpres 2024.
“Dalam pengalaman beberapa kali pemilu sejak 1999, ada kecenderungan calon presiden dari partai-partai nasionalis mengambil wakil dari kelompok Islam, terutama NU,” kata Saiful dalam keterangannya, Kamis (16/2/2023) lalu.
Survei SMRC pada Desember 2022 mengukur tingkat elektabilitas beberapa tokoh NU. Pertama adalah Muhaimin Iskandar alias Cak Imin karena merupakan ketua partai dengan basis massa NU, PKB. Nama Mahfud Md, menurut Saiful, juga penting dimasukkan karena merupakan menteri senior di Pemerintahan Jokowi.
“Mahfud juga memiliki karier politik yang cukup panjang dan pernah aktif di PKB pada masa Gus Dur. Sementara Khofifah Indar Parawansa, selain sebagai Gubernur Jawa Timur, juga aktif di PKB zaman Gus Dur,” kata dia.
Saiful melanjutkan, partai politik juga sering mempertimbangkan tokoh NU yang bukan orang partai, tapi senior, dianggap kharismatik, dan berpengaruh.
Saiful menyatakan, hasil survei menunjukkan bahwa di antara tokoh-tokoh utama NU, Muhaimin mendapatkan dukungan sebesar 18,2 persen; disusul Mahfud MD 18 persen; Khofifah 15,4 persen; Said Aqil 2,9 persen; dan Yahya Cholil Staquf 2,6 persen.
Dia menerangkan bahwa tiga nama teratas, Muhaimin, Mahfud, dan Khofifah memiliki dukungan publik yang seimbang. Tiga nama tersebut memiliki tingkat kedekatan yang sama dengan pemilih.
“Dalam rentang waktu Desember 2021 sampai Desember 2022, suara dukungan pada Muhaimin bergerak dari 13,7 persen menjadi 18,2 persen. Suara Mahfud fluktuatif, 14,5 persen pada Desember 2021, sempat mencapai angka 22,1 persen di November 2022, dan menjadi 18 persen di Desember 2022. Sementara suara dukungan pada Khofifah sebesar 18,9 persen di Desember 2021 menjadi 15,4 persen di Desember 2022,” jelasnya.
Melihat data tiga tokoh yang bersaing ketat ini, Saiful melihat tidak tertutup kemungkinan calon dari NU tidak tunggal seperti yang pernah terjadi dalam Pemilu presiden 2004. “Pada pilpres langsung pertama itu, ada tiga tokoh NU yang maju sebagai calon wakil presiden: Hasyim Muzadi, Solahuddin Wahid, dan Jusuf Kalla,” pungkas dia.(*/AN-01)
GANJAR-MAHFUD, pasangan paling serasi demi kepentingan utama rakyat Indonesia terutama dalam bidang kerja tekun dan membasmi KORUPSI yang masih merajalela disemua tingkat pemerintahan. Ganjar tidak diragukan karena sudah menunjukkan selama ini seperti bikin ‘lumbung padi’ di Jateng. dan pak Mahfud sangat tegas dalam membasmi korupsi sehingga bikin koruptor pada malu tertelanjangi sungguh. Ketekunan Ganjar dalam kerja dan ketegasan Pak Mahfud menyelamatkan uang rakyat dari tangan gelap koruptor, akan merupakan BULAN PURNAMA PERTAMA dalam Sejarah Kebangkitan Nation Indonesia yang sudah 77 tahun itu. Bagi PDIP juga adalah KEMULIAAN PERTAMA dalam keberhasilannya membesarkan kadernya sebagai pemimpin nasional bangsa. Semoga. MUGinting.
GANJAR-MAHFUD, pasangan paling serasi demi kepentingan utama rakyat Indonesia terutama dalam bidang kerja tekun dan membasmi KORUPSI yang masih merajalela disemua tingkat pemerintahan. Ganjar tidak diragukan karena sudah menunjukkan selama ini seperti bikin ‘lumbung padi’ di Jateng. dan pak Mahfud sangat tegas dalam membasmi korupsi sehingga bikin koruptor pada malu tertelanjangi sungguh. Ketekunan Ganjar dalam kerja dan ketegasan Pak Mahfud menyelamatkan uang rakyat dari tangan gelap koruptor, akan merupakan BULAN PURNAMA PERTAMA dalam Sejarah Kebangkitan Nation Indonesia yang sudah 77 tahun itu. Bagi PDIP sebagai partai nasionalis sejati juga adalah KEMULIAAN PERTAMA dalam keberhasilannya membesarkan kadernya sebagai pemimpin nasional bangsa. Semoga. MUGinting.