Kamis, 06 April 2023
Kel.12:1-8.11-14; Kor.11:23-26; Yoh.13:1-15
Pekan Suci
“Inilah tubuh Ku, inilah darah ku”
(Kor. 11:24-25)
Mengenang perjamuan malam terkahir mengingatkan kita akan dua hal, pertama, Yesus mewariskan ekaristi bagi gereja. Saat itu, untuk pertama kalinya Yesus bertindak sebagai imam, membagi roti dan anggur lambang tubuh dan darahNya. Ia memberi diri seraya berkata, “Inilah tubuhKu, inilah darahKu”.
Sungguh sebuah pengorbanan yang tak terbayarkan. Tuhan rela membagi-bagi diriNya, sebagai jaminan keselamatan kekal bagi kita.
Kedua, Yesus mewariskan semangat pelayanan dalam kerendahan hati, ketika Ia membungkuk dan membasuh kaki muridNya. Yang pantas adalah seorang murid membasuh kaki Gurunya. Tetapi Yesus sang Guru sudi merendah membasuh kaki muridNya sebagai suri teladan bagi kita. Maka pesanNya, “Jika Aku Tuhan dan Gurumu, membasuh kaki mu, maka hendaknya kamu saling membasuh kaki”.
Dari kisah perjamuan malam terakhir kita belajar;
Pertama, cintai, hormati dan setialah merayakan ekaristi sebagai pusat dan puncak iman kiita. Dalamnya kita belajar jadi ekaristi hidup. Tidak hanya terlibat merayakan ekaristi lalu selesai. Tetapi menyerupai Kristus, rela memecah-mecahkan diri, rela berkorban demi kebaikan hidup bersama.
Kedua, janganlah sungkan membungkuk dan membasuh kaki. Mau merendah melakukan hal kecil dan tak dihiraukan. Dengan itu kita belajar rendah hati, membuang ego dan keangkuhan diri. Saling memberi pengakuan, saling melayani dan membesarkan satu sama lain.
Ingat, Gereja menjadikan hari Kamis Putih, sebagai hari Imamat. Bapak Uskup akan merayakan ekaristi bersama para imam, sekaligus membaharui janji imamat. Doakan kami agar setia dan rendah hati melayanani, penuh cinta dan pengorbanan tulus dalam pengabdian, menyerupai Yesus Sang Guru.
Selamat merayakan Hari Kamis Putih. Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD. Wens Herin
Aminnnn..
makasih Romo