Aksinews.id/Jakarta – Presiden Joko Widodo kembali memberi signal akan segera melakukan perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Maju. Ini disampaikan Jokowi saat menjawab pertanyaan wartawan di Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (29/3/2023) lalu.
Pertanyaan yang disampaikan merujuk kepada posisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang saat ini masih kosong setelah Zainudin Amali memilih fokus sebagai Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Ya, “(Reshuffle kabinet) segera,” ucap Jokowi, seperti dilansir tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
Saat ditanya kapan kepastian jadwal perombakan kabinet, Kepala Negara kembali hanya menjawab secara singkat. “Segera,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, publik sempat menantikan apakah Presiden Jokowi akan mengumumkan adanya reshuffle pada 1 Februari lalu, yang bertepatan dengan momen Rabu Pon. Sebab sebagaimana sebelumnya, hari Rabu Pon sering digunakan Jokowi untuk mengumumkan keputusan merombak kabinetnya. Namun, pada hari itu tidak ada pengumuman perombakan kabinet yang dinantikan.
Sebelumnya, 31 Januari lalu Presiden Jokowi menjelaskan sejumlah pertimbangan yang dipikirkannya sebelum melakukan perombakan kabinet. Menurut Jokowi, kriteria utama sebelum mereshuffle menteri adalah dilihat kinerjanya.
“Yang utama memang performa, kinerja. Bahwa ada sisi politiknya, pasti juga ada. Tapi itu bukan yang utama,” ujar Jokowi usai menghadiri acara HUT ke-8 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Jakarta Theater.
“Ya kalau secara khusus pasti ada yang performanya, kinerjanya perlu dievaluasi. Biasa kok. ada koreksi dari setiap perjalanan kan biasa,” tegasnya.
Meski demikian, Presiden menyebutkan bahwa kinerja Kabinet Indonesia Maju saat ini baik. “Yaik-baik saja. secara umum,” ungkapnya.
Rabu (29/3/2023) kemarin, anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP Johan Budi juga membicarakan soal reshuffle kabinet. Dia berharap agar Menkopolhukam Mahfud MD tidak direshuffle di dalam Kabinet Indonesia Maju.
Ikhwal soalnya, menurut mantan juru bicara Presiden, yang juga sempat jadi jubir KPK, Presiden Jokowi tidak terlalu suka pembantunya berpolemik di khalayak ramai. “Tentu saya berdoa dan saya mengagumi pak Mahfud. Pak Mahfud tidak direshuffle gara-gara ini,” kata Johan Budi di Ruang Sidang Komisi III DPR RI, Jakarta, Rabu (29/3/2023).
Hal tersebut bukan tanpa sebab. Johan Budi mengatakan orang nomor 1 RI itu tidak suka dengan menterinya yang berdebat di luar. “Saya pernah jadi jubir Pak Jokowi. Pak Jokowi itu paling enggak suka sama menteri yang berdebat di luar, langsung direshuffle sama dia,” ucapnya.
Dia pun mengingatkan kepada semuanya yang berada di dalam ruangan sidang, termasuk Mahfud bahwa semuanya memiliki sisi gelap. Dia berkelakar yang lurus, hanyalah penggaris. “Saya alhamdulillah, diberi kesempatan bekerja di lembaga yang saya jadi tahu banyak tentang kotoran-kotoran oranglah, tapi itu saya simpan,” pungkas Johan Budi.
Anggota Komisi III lainnya, Trimedya Panjaitan, mempertanyakan mengapa Mahfud baru mengungkap transaksi mencurigakan tersebut sekarang, padahal ia sudah menjabat menteri selama 3 tahun.
“Sehingga tidak salah juga pak Mahfud orang menyampaikan, ada apa dengan pak Mahfud? Ini berangkat dari kesadaran atau pak Mahfud lagi menari di atas panggung supaya ada yang melamar?” kata Trimedya di dalam Ruang Sidang Komisi III DPR RI, Jakarta, Rabu (29/3/2023).(*/AN-01)