Aksinews.id/Lewoleba – Pilot project ‘Satu Kabupaten Lima Desa’ atau disingkat ‘Suka Lisa’, program kerjasama Pemerintah Kabupaten di NTT dengan Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan, diluncurkan untuk mendorong percepatan pencairan dana desa. Namun baru dua dari 3.026 desa di NTT yang sukses mencairkan dana desa tahap II.
Satu dari dua desa itu adalah Desa Kolontobo, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata. Satu desa lainnya ada di Kabupaten Sumba Tengah.
“Kami sampaikan APRESIASI kepada Desa Kolontobo, Kabupaten Lembata yang akhirnya telah menyalurkan Dana Desa Tahap II. Terima kasih kepada Kabupaten Sikka yang akhirnya berhasil menyalurkan dana desa kepada 5 desa pertamanya. Kami tunggu kabar baiknya untuk Kabupaten Ngada, Sabu Raijua dan Malaka. Semangat untuk kita semua.”
Begitu komentar yang diperoleh dari WhatsApp Grup SUKA LISA NTT, Selasa (14/3/2023). Pilot project Suka Lisa ini memang terus dipantau proses penyaluran dana desanya.
Data yang terlihat pada tabel Monitoring Penyaluran Dana Desa Per Pemda, tampak Desa Kolontobo sukses mencairkan dana desa tahap II sebesar Rp.333.774.900. Sedangkan, satu desa lainnya di Sumba Tengah mencairkan dana tahap II sebesar Rp.298.561.500. Sehingga total dana desa tahap II di Provinsi NTT yang tersalurkan baru sebesar Rp.643.336.400.
Menariknya, dari 21 Kabupaten di NTT, masih ada tiga kabupaten yang belum jelas pencairan dana desa tahap I. Yakni, kabupaten Ngada, Sabu Raijua dan Malaka. Pada kolom tahap I jumlah desa masih tertera angka 0 (nol). Begitu juga kolom rupiah masih strep datar (nihil). Artinya, di tiga kabupaten itu belum ada satupun desa yang mencairkan dana desa tahap I.
Yang sudah cair dana desa tahap I untuk semua desa baru dua kabupaten. Yakni, Sumba Barat (63 desa) dan Nagekeo (97 desa). Namun jumlah desa terbanyak yang sudah cair dana desa tahap I, ada di Kabupaten Flores Timur sebanyak 201 dari 229 desa.
Di Lembata sendiri, dari 144 desa baru 11 desa yang sudah penyaluran dana desa tahap I. Sedangkan, 133 lainnya di Lembata masih dalam proses penyusunan APBDes. “Dari 11 desa di Lembata yang sudah pencairan tahap I, hanya Desa Kolontobo yang sudah penyaluran dana desa tahap 2,” ujar seorang aparat desa Kolontobo, Paskal Wenge, yang juga operator desa.
Kepala Desa Kolontobo, Drs. Lambertus Nuho mengaku bangga dengan proses yang sudah dicapai desa dalam penyaluran dana desa. Ya, “Hasil kinerja ini terwujud berkat kepekaan Pemerintah Desa terhadap berkembangnya regulasi yang memberi peluang seluas-luasnya untuk masuk dalam sistem, berproses dengan tetap tekun mengikuti petunjuk, pendampingan dan bimbingan dari Dinas PMD bekerjasama dengan BKD dalam memenuhi semua dokumen persyaratan,” ujarnya, bangga.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi NTT, Catur Ariyanto Widodo, saat konferensi pers di Gedung Keuangan Negara (GKN), Selasa (29/11/2022) lalu, mengungkapkan bahwa project SUKA LISA diluncurkan lantaran penyaluran dana desa tahap I selalu terlambat, bahkan hingga bulan April.
“Jadi kita melihat bahwa pencairan dana desa pada tahap pertama rata-rata dilakukan pada bulan April, sehingga pada tahun 2023 ini, agar pemerintah daerah bisa bersama dengan kami dapat mendorong penyerapan dana desa pada bulan Januari sesuai dengan ketentuannya,” katanya.
Program ‘Suka Lisa’ ini, kata Catur, sudah dikoordinasikan dengan semua Pemerintah Daerah Kabupaten di Provinsi NTT, untuk bersama-sama memilih Lima Desa untuk dijadikan sebagai pilot project. “Harapannya 5 Desa ini bisa dijadikan contoh untuk desa-desa lainnya agar pencairan dana desa tahap pertama bisa dilakukan pada bulan Januari, sehingga adanya percepatan dalam penyaluran dana desa,” ungkapnya. (AN-01)