Aksinews.id/Kupang – Aktivitas Pendalaman Iman (API) Reinha Rosari Mahasiswa Katolik Dioses Larantuka – Kupang masih tetap eksis di Kota Kupang. Organisasi pembinaan mahasiswa Katolik ini kembali menggelar Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar (LKTD) bagi sekitar 50 orang anggota barunya. Seorang alumnusnya, Marselinus Tupen Masan mengingatkan perlunya refleksi dan koreksi internal.
Kegiatan LKTD API Reinha Rosari ini yang digelar di Hotel Olive, Kayu Putih, Kota Kupang, itu dimulai Rabu (22/2/2023). Diawali dengan perayaan misa yang dipimpin RD. Deodatus Parera, dan dilanjutkan dengan seremonial pembukaan.
Ketua Panitia Pelaksana LKTD API Reinha Rosari, Rikardus Payong Boli melaporkan bahwa kegiatan LKTD ini dilaksanakan dengan berlandaskan tiga benang merah API Reinha Rosari. Yakni, Kristianitas, Fraternitas dan Intelektualitas. “Tiga pilar ini menjadi arah dan acuan kemana goal kegiatan ingin dicapai,” tandasnya.
“Kegiatan LKTD akan berlangsung selama tiga hari ke depan sampai dengan Sabtu (25/02/2023). Jumlah peserta secara keseluruhan dalam kegiatan ini sebanyak 50 peserta,” jelas Rikard.
Ketua Umum API Reinha Rosari, Klemens Ola Lamawitak dalam pidatonya, mengungkapkan tentang perkembangan anggota API Reinha Rosari yang kian hari kian terlena dengan keadaan. Menurutnya, LKTD merupakan bentuk latihan untuk menggembleng semangat baru, di samping melatih jiwa kepemimpinan anggota.
Dia juga mengajak semua anggota untuk tetap fokus dan konsentrasi terhadap organisasi dalam pencarian jati diri.
Sementara itu, Marsel Tupen Masan yang menyampaikan sambutan mewakili alumni API Reinha Rosari, mengingatkan bahwa kaderisasi adalah bentuk persiapan kader dalam menyambut era baru regenerasi pemimpin di NTT.
“Hari ini API Reinha Rosari sedang mempersiapkan itu. Namun perlu ada refleksi dan koreksi internal tentang pola pembinaan di dalam tubuh organisasi,” tandasnya, mengingatkan.
“Maksudnya, adalah perkembangan zaman di era ini mengharuskan setiap orang untuk lebih responsif dan adaptif. Sama halnya dengan organisasi, apakah memang harus dibenahi dan diperbaiki? Tanggung jawab kepengurusan untuk memikirkan hal ini,” pungkas Marsel Tupen Masan.
Romo Deodatus Parera yang diberi kesempatan menyampaikan sambutan, kembali menyapa dengan lembut dan teduh semua anggota API Reinha Rosari. Ia berpesan agar tetap selalu menjaga lilin API Reinha ini agar tetap menyala. “Nyala lilin ini akan selalu membantu kita dalam menyusuri perjalanan hidup kedepan,” ujarnya, singkat.
Koordinator umum API Reinha Rosari, Petrus Langoday menyampaikan dalam ber-Api Reinha setiap kita harus memahami dan memaknai secara mendalam tentang spirit perjuangan API Reinha Rosari. “Kita semua bertanggung jawab dengan komitmen yang sama dalam mewujudkan mimpi API Reinha,” tandasnya, dan langsung membuka kegiatan LKTD API Reinha Rosari.(Fian Paun/AN-01)