Aksinews.id/Loang – Penyair Loang, Desa Duawutung, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata, Thomas Krispianus Swalar, sukses membawakan puisi ‘Ina Budi Sare’ dalam acara launching Buku ‘Bahasa Ibu, Bahasa Daerahku’. Puisinya itu termuat dalam buku yang dilaunching tersebut.
Launching Buku ‘Bahasa Ibu, Bahasa Daerahku’ digelar Selasa, 21 Pebruari 2023, mulai pukul 19.30 WIB atau 20.30 Wita sampai selesai. Kegiatan ini berlangsung secara online melalui zoom meeting, yang diikuti oleh 79 penyair dari seluruh Indonesia.
“Ini merupakan agenda Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) dalam upaya melestarikan bahasa daerah di seluruh Indonesia,” jelas Thomas Krispianus Swalar, kepada aksinews.id, seusai kegiatan.
“Mengingat bahwa dalam perkembangannya, bahasa-bahasa daerah di Indonesia, ada sebagian yang hampir punah dan hilang dari keberadaannya. Satu langkah berani yang diambil oleh Taman Inspirasi Sastra Indonesia adalah menghadirkan sebuah buku Antologi Puisi Dwi Bahasa, yakni bahasa daerah dan bahasa Indonesia,” jelas dia.
Hal ini, menurut dia, sejalan dengan program yang sedang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam upaya untuk mempertahankan bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia.
“Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) yang digawangi oleh Octavianus Masheka terus berupaya untuk konsisten dalam melahirkan karya-karya yang bermutu untuk kepentingan banyak orang,’ ungkap Thomas Krispianus Swalar.
Acara zoom meeting itu, kata dia, diawali dengan pengantar Ketua Pelaksana, Dyah Nkusuma, dan ketua TISI Octavianus Masheka, sekaligus meluncurkan Buku Antalogi Bersama Dwibahasa Bahasa Ibu Bahasa Daerahku.
“Epilog disampaikan oleh Bapak Heru Marwata. Dan, para peserta membacakan puisi karya masing-masing,” ujar Thomas Krispianus Swalar, seraya menambahkan, “13 Penyair yang berkesempatan membawakan puisinya antara lain Octavianus Masheka, Dyah Nkusuma, Aisyah Rauf, Thomas Krispianus Swalar, Rendra Achaer, Ag. Andoyo Sulyantoro, Aning Sabariah, Uleceny, Suharli, Mas Jumadi, Elly Azizah, Vien Rumailay, dan Mulyadi J. Amalia.”
Ketua panitia, Dyah Nkusuma dalam pengantarnya, menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para penyair dari seluruh Indonesia dalam menyukseskan program TISI.
Sedangkan ketua TISI, Oktavianus Masheka menjelaskan mengenai pentingnya melestarikan bahasa Ibu. “Penyair adalah penyumbang kata kepada Bahasa Indonesia. Menurut Kemendikbud Ristek ada 11 bahasa daerah yang hilang dari keberadaannya dan ini terdapat di Maluku dan Papua,” jelasnya.
Berikut puisi karya Thomas Krispianus Swalar yang dimuat dalam bahasa daerah Lamaholot dan bahasa Indonesia.
INA BUDI SARE
Ina
Budi Moe sare
Sama wai Ba’ a
Moe tutu koda kirin
Untuk Goe kete kai ATA Ekan
Ina
Go perohon doa moe
Let’s Teti Alapes
Kera Wulan Tanah Ekan
Ina ATA Budi dike
Eren pira go gawe balik
Harun Moe Ina
Ina
Mo Tobo tani
Pole Anam kame
Wekim di tua kae Ina sayang
Tunen Tuen
Wulan balik
Ana moe balike Lewo
Harun Moe
Intake Senaren
Ina
Anam go let’s
Sembahyang moe
Loang, 2 Desember 2022
Dengan adanya program TISI ini, mudah-mudahan semua bahasa daerah bisa terhimpun. “Bahasa Ibu, Bahasa Daerahku, tetaplah lestari. Aku bangga memilikimu,” ungkap Thomas Krispianus Swalar.(AN-01)