Kamis, 16 Februari 2023
Kej.9:1-13 ; Mrk.8:27-33
Pekan Biasa VII
“Tetapi menurut kamu, siapakah Aku ini”. Maka Petrus menjawab, “Engkaulah Mesias!”
(Mrk.8:29)
Ada ungkapan sederhana mengatakan, “tak kenal maka tak sayang”. Tak mengenal seseorang, tak akan terbangun kedekatan, keakraban, rasa percaya hingga memberi diri.
Para murid mengalami tahapan bagaimana mengenal Yesus. Dari kata orang, Yesus itu sosok serupa Elia atau Yohanes pembabtis. Tetapi dari pengakuan mereka sendiri yang diwakili Petrus, Yesus adalah Mesias. Para murid percaya dan memberi diri.
Dan Yesus melengkapi pengenalan mereka dengan menjelaskan bahwa Dia akan ditolak, menderita, dibunuh oleh tua-tua bangsa Yahusi, tetapi yang akan bangkit menebus dosa semesta.
Pengakuan para rasul inilah yang menjadi dasar pengakuan iman Gereja. Pengakuan iman kita. Dengannya kita tahu dan mengimani Yesus, sosok Mesias yang hebat. Penuh keajaiban. Tetapi juga Dia yang menderita, disalibkan untuk menebus dan memulihkan kita.
Hal yang mengingatkan bahwa, pertama, jalan pemuliaan hidup iman adalah jalan salib. Jalan sempit, jalan penderitaan yang tak disukai banyak orang. Tetapi justru di tapak jalan salib, kita mengerti bahwa tak ada kemuliaan tanpa mahkota duri. Tak ada kebahagiaan tanpa pengorbanan. Tak ada kesuksesan tanpa perjuangan. Tak ada senyum tanpa air mata.
Kedua, tentang mengenal sesuatu atau seseorang, kurangi cenderung percaya dari mendengar apa kata orang. Belum tentu benar. Karena orang bisa melihat tomat, tetapi ceritranya sudah tentang sambal.
Maka berusahalah menemukan yang sebenarnya dan sesungguhnya tentang apapun dan siapapun karena melihat dari dekat dan mengalami sendiri. Mesti beralih dari kata orang, jadi kata saya karena telah mengalaminya. Itu lebih objektif!
Tuhan memberkati. SALVE.***
RD. Wens Herin