Jumad, 10 Februari 2023
Kej. 3:1-8; Mrk.7:31-37
PW. St. Skolastika
“Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya, matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan jahat”
(Kej.3:5)
Eden adalah taman kebahagiaan. Tetapi dari Eden pula berawalah kejatuhan, dosa, dan derita. Hawa mengalami pergumulan batin yang begitu hebat. Ia tahu, Allah melarang mereka makan buat pohon di tengah taman. Jika meraba atau memakannya, mereka akan mati.
Tetapi ular terus meyakinkan dia, “Kamu tidak mati”. Justru ketika makan buah dari pohon itu, matamu akan terbuka dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat. Ucapan yang memikat dan meluluhkan hati Hawa.
Ketika Hawa dan Adam makan buah pohon yang terlarang itu, “mata mereka terbuka dan mereka tahu bahwa mereka telanjang”. Mata mereka terbuka, berarti mereka jadi sadar bahwa mereka sudah bersalah. Mereka tidak setia mentaati larangan Allah. Mereka sudah jatuh dalam dosa karena dipercaya ular.
Kini mereka ditelanjangi dan dipermalukan di hadapan Allah. Mereka bersembunyi karena sadar bahwa mereka bersalah dan tidak layak di hadapan Allah.
Seperti Hawa, kita sering mengalami pergumulan batin yang hebat pula. Ketika harus memilih dan menentukan sikap. Entah menerima atau menolak sebuah tawaran.
Olehnya kita mesti tenang, tidak gegabah, dan menimbang dengan bijak. Pilihan yang kristiani mesti jatuh pada yang baik, benar, demi kebaikan banyak orang, dan tidak menjerumuskan diri, jatuh dalam kesalahan dan dosa.
Namun, dari pengalaman Hawa, kita jadi paham bahwa iblis memang licik memanfaatkan kesempatan karena tahu kelemahan insani kita. Kita punya prinsip dan pegangan dalam nurani, tetapi bukan tak mungkin kita diperdaya dan jatuh karena keinginan yang tak dikendali.
Ingat, setiap pengalaman membuat mata kita terbuka. Membuat kita mengerti akan jalan benar Allah, mengetahui kelemahan diri, dan menyadari bahwa iblis terus hadir dengan tipu dayanya.
Olehnya mesti waspada, bijak dan selektif, agar tak menyesal kemudian waktu. Ketika kita sadar, kita sudah diperdaya, ditelanjangi dan dipermalukan.
Tuhan memberkati kita. SALVE. ***RD. Wens Herin
Amin Romo
Terimakasih Renungan hari ini
Selamat pagi🙏
Amín. Terimakasih renungannya.