Aksinews.id/Larantuka – Maraknya isu percobaan penculikan anak di Kabupaten Flores Timur disikapi serius oleh Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (PKO) setempat. Kepal Dinas PKO Flores Timur, Felix Suban Hoda, SS.,M.Ed., mengeluarkan imbauan kepada para kepala TK/RA, SD/MI, dan SMP/MTs se-kabupaten Flores Timur.
Surat bernomor PKO.420/91/PSD.SMP.1/2023 tertanggal 2 Februari 2023 itu dikeluarkan sehari setelah peristiwa yang menimba siswi kelas 1 SD Inpres Klobong, Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur. Bocah 7 (tujuh) tahun berinisial SFA yang baru pulang sekolah itu nyaris jadi korban ‘penculikan’ oleh orang tak dikenal.
Belum terang kasus di Boru, muncul lagi kasus serupa di SD Supersemar Sarotari, Larantuka, tanggal 2 Februari 2023. Ini juga tidak jelas siapa pelakunya, karena keburu lari sebelum didekati para guru setempat.
“Mencermati isu penculikan anak di wilayah kabupaten Flores Timur akhir-akhir ini, maka diimbau kepada para kepala TK/RA, SD/MI, dan SMP/MTs se-kabupaten Flores Timur,” tulis Kadis PKO Flotim, Felix Suban Hoda, SS.,M.Ed., dalam suratnya.
Empat poin imbauan yang disampaikan Suban Hoda. Pertama, mengingatkan siswa siswi agar berhati-hati jika ada orang yang tidak dikenal yang hendak menjemput di sekolah. Kedua, memastikan bahwa orang tua yang menjemput siswa/siswi adalah benar-benar orang tua atau keluarganya.
Ketiga, mengingatkan orang tua/wali siswa siswi agar meningkatkan pengawasan terhadap anaknya pada saat datang dan pulang sekolah. Keempat, mengingatkan siswa siswi agar langsung pulang ke rumah setelah pulang sekolah dan menjauhi ajakan orang yang tidak dikenal.
Sebagaimana diberitakan aksinews.id sebelumnya, seorang laki-laki mengendarai sepeda motor, mengenakan helm, memakai masker berwarna hijau, celana jeans hitam dan jacket hitam, datang ke depan SD Inpres Klobong sekitar pukul 10.30 Wita, saat anak-anak kelas 1 pulang sekolah.
Sang lelaki itu memanggil SFA, dan mengaku disuruh jemput oleh ibunya. Tapi, sang bocah menolak karena saat dia bertanya nama orang tuanya lelaki itu tak menjawab, tapi malah menawari uang.
Ya, “Sewaktu mau pulang, ada seseorang panggil dia bilang mamanya suruh jemput. Ia juga mau diberi uang 10.000. Tapi anak itu juga pintar, ia tanya balik, ‘bapa dan mama saya nama siapa?’,” kata Kapolsek Baru, Antonius Ile Lebuan.
SFA bersama ibunya baru mengadu ke Polsek Boru, Rabu petang sekitar pukul 15.00 Wita. “Anak itu sempat lari. Dia mau raih tas anak itu tapi terlepas. Sehingga anak itu bisa loloskan diri,” papar Kapolsek Lebuan.
Kapolres Flores Timur AKBP I Gede Ngurah Joni M,S.H.,S.I.K.,M.H. juga sudah mengimbau warga Flores Timur agar tidak panik.
“Kami menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan jangan panik, apabila ada hal yang mencurigakan segera laporkan ke pihak kepolisian terdekat. Dan, untuk mengantisipasi hal itu tidak terulang lagi maka akan dilakukan patroli rutin di sekolah dan di saat anak pulang sekolah,” ungkap AKBP I Gede Ngurah Joni M,S.H.,S.I.K.,M.H. di Larantuka, Kamis (2/2/2023).
Menurut Kapolres, peristiwa di Boru masih diduga melakukan tindak pidana percobaan penculikan anak. Dimana, menurut pengakuan korban, kejadian berawal saat korban hendak pulang sekolah dengan berjalan kaki sendirian.(AN-01)