Kupang – Pegiat Literasi Lusia Adinda Leburaya dan Lanny Koroh sungguh paham kalau kegiatan literasi di masa pandemi Covid-19 sedang mengalami kekeringan hebat. Sehingga mereka berdua menggagas lomba menulis cerita pendek. Ini seolah menjadi oase di tengah pandemi Covid-19.
“Masa pandemi Covid-19 serasa melumpuhkan banyak aktivitas, termasuk aktivitas berliterasi. Pandemi ini bukan saja berdampak bagi kehidupan orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Dunia pendidikan dipaksa untuk melakukan perubahan dan penyesuaian dalam pola belajar mengajar. Mau tak mau, anak-anak dituntut untuk berinteraksi sebatas ruang digital,” ungkap Lanny Koroh, kepeda aksinews.id, Senin (15/2/2021), melalui saluran whatsapp.
Anak-anak kehilangan ruang bermain, berkumpul dan membaca bersama. Ya, “Bermain bersama, berkumpul untuk membaca bersama, hingga bercerita bersama hilang seketika. Semua kita wajib menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Semua aktiftas berubah menjadi online atau daring. Tentu semuanya ini menghadirkan banyak cerita,” ujar doktor jebolan Udayana, Bali, ini.
Sebagai pegiat Literasi, dirinya bersama Lusia Adinda Leburaya, istri mantan gubernur NTT, Frans Lebu Raya, menaruh perhatian pada kondisi pandemi dan aktivitas literasi yang terasa mulai berkurang.
“Untuk itu, lewat 3L (Lusia, Lanny untuk Literasi), kami mencanangkan sebuah agenda kecil yang sangat sederhana untuk anak-anak NTT, lomba menulis cerpen. Lomba ini diharapkan dapat meningkatkan semangat menulis anak walaupun di masa pandemi ini. Bahwa walaupun anak-anak harus belajar, bermain dan berinteraksi terbatas hanya online, namun minat mambaca, menulis anak tetap harus dipupuk demi tumbuh kembangnya anak dalam mewujudkan generasi emas NTT,” ungkap Lanny Koroh.
Peserta lomba khusus bagi anak usia 9 – 13 tahun. “Cerita ditulis dalam bahasa anak masing-masing. Boleh bahasa daerah, tapi harus disertakan juga terjemahan dalam bahasa Indonesia,” ujarnya.
Panjang cerita maksimal 2 halaman kuarto (HVS A4), dan diketik rapi dengan ukuran huruf (font) 12 dan jenis font Times New Roman, dengan spasi 1.5. Tulisan dikirim melalui email ke alamat: lusialannyliterasi2021@gmail.com. Batas akhir pengiriman naskah cerpen tanggal 15 Maret 2021. Bagi para pemenang, diberi hadiah berupa uang tunai, sertifikat, dan buku bacaan anak. “Peserta lomba tidak dipungut biaya, gratis”, tutur Lanny. (fre)