Jumad, 20 Januari 2023
Ibr.8:6-13 ; Mark.3:13-19
Hari ke-3 Pekan Doa Sedunia
“Ia memanggil orang-orang yang IA kehendaki, dan merekapun datang kepadaNya”
(Mark.3:13)
Yesus memanggil dua belas murid perdana dan mempercayakan karya pewartaan injil kepada mereka, mengambarkan bahwa karya pewartaan injil bersifat partisipatif. Melibatkan setiap orang yang terbuka hati dan mau memberi diri bagi Tuhan. Entah baik atau tidak baik waktunya. Entah diterima dengan sukacita atau ditolak bahkan dianiaya.
Begitu pula tugas mewartakan injil akan terus berlanjut. Maka di pundak setiap anggota Gereja, baik yang tertahbis atau terbabtis, dipercayakan tugas yang sama. Menjadi injil hidup. Mewartakan kabar gembira melalui prihidup yang nyata. Tugas ini kita terima sejak dibabtis. Saat kita menerima salib sebagai meterai iman. Dan, menerima tiga tugas Kristus, sebagai imam, nabi dan raja.
Peran sebagai imam untuk saling mendoakan dan menguduskan. Sebagai nabi untuk mewartakan injil, kabar sukacita melalui kesaksian hidup, dalam sikap dan tutur sapa sehari-hari. Dan raja, peran memimpin diri, keluarga dan sesama di jalan kasih dan kebenaran sesuai kehendak Tuhan.
Yang dimewartakan adalah injil. Artinya kabar gembira. Kita berbagi sukacita kepada semua orang yang kita jumpai dengan cara kita masing-masing. Dalam setiap tugas dan peran kita. Kata Paus Frasiskus, “Orang yang muram muka, yang bersedih, tidak bisa mewartakan injil”. Bagaimana mungkin seorang Kristen berbagi kabar sukacita, sementara ia sendiri belum merasakannya?
Orang berbagi dari apa yang ia punya. Maka benar kata Paus, orang tak bisa berbagi sukacita, jika dia sendiri tak mengalaminya. Jika dia terus bermuka muram, bersedih dan terluka, bagaimana bisa menjelaskan arti dan rasa sebuah senyuman? Hari ini kita diingatkan, kita adalah injil hidup, kabar sukacita itu sendiri.
Tuhan memberkati kita. SALVE.***
RD. Wens Herin
Amin.
Pagi Romo🙏