Aksinews.id/Kupang – Koordinator Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES), Muhamad Guhir dan Ketua Relawan Bidang Media Beta Jarnas NTT, Syaiful Muhammad Usman meminta partai pengusung Anies Baswedan untuk memproses hukum perilaku tidak etis oleh oknum tertentu yang menyebarkan baliho penolakan Anies Baswedan di Propinsi Nusa Tenggara Timur.
“Sangat kita sesalkan karena Anies (Baswedan) juga adalah anak bangsa yang mencalonkan diri (menjadi Presiden) 2024. Sebenarnya hal-hal itu menunjukkan demokrasi tidak sehat,” ungkap Koordinator ANIES, Muhammad Guhir kepada media, di Kupang, Rabu, 11 Januari 2023.
Selain itu, menurut Muhammad Guhir, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Partai NasDem sebagai partai pengusung untuk diteruskan kepada pihak berwajib. Ia berharap, para balon Presiden dibiarkan menyampaikan gagasannya. Namun adanya penolakan, bikin dia makin optimis dapat menaikan elektabilitas Anies Baswedan sebagai bakal calon Presiden 2024.
Ya, “Dengan penolakan itu bisa saja memantik simpati dari masyarakat NTT terhadap Anies. Elektabilitas Anies bisa juga naik karena pembenci terhadap Anies. Bisa saja dengan penyebaran baliho ini dapat menyebabkan simpati,” katanya.
Sementara itu, Ketua Relawan Bidang Media Beta Jarnas NTT, Syaiful Muhammad Usman menyesali Baliho penolakan terhadap Anies.
“Itu politik kotor. Itu ada oknum tertentu melakukan. Saya pikir mereka secara sistematis dalam bekerja,” ujarnya.
Syaiful mengatakan, baliho penolakan terhadap Anies merupakan bagian dari kampanye hitam. Saat ini, kata dia, elektabilitas Anies begitu tinggi. Ia menyesali tindakan oknum tertentu yang tidak suka dengan Anies.
Ia menduga, pemasangan baliho penolakan terhadap Anies Baswedan dilakukan pada malam hari sekitar jam 03.00 Wita subuh. Ia berharap, oknum tersebut segera mungkin diusut dan diproses.
“Mereka segera diproses. Anies ini, kita sudah lihat kinerjanya di Jakarta. Jangan sampai terjadi politik pembodohan bahwa si A itu jelek,” imbuhnya.
Ia mengatakan, masyarakat NTT jangan percaya sama hoax. “Kita sudah dewasa menentukan pilihan. Kita akan bangun komunikasi dengan pihak Bawaslu, pemerintah dan Partai NasDem,” paparnya.(AN-02)