Larantuka – Sejak diterpa wabah Pandemi Covid-19 pertengahan Maret 2020, para guru dan orang tua/wali peserta didik SMAN 1 (SMANSA) Larantuka melalui Komite Sekolah terus berupaya mencari model pembelajaran yang cocok. Awalnya, dilakukan tatap muka dengan system shift. Tapi, berubah lagi sesuai situasi penyebaran Covid-19 di Kabupaten FloresTimur, dan melakuka Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Online.
“Pada prinsipnya, sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan formal yang menampung sekian banyak guru dan tenaga kependidikan serta sekian banyak peserta didik yang berasal dari latar belakang suku, budaya dan daerah yang berbeda-beda, harus menjadi contoh dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19. Pelbagai diskusi dan evaluasi terus dilaksanakan untuk mengevaluasi setiap tahapan serta proses pembelajaran selama masa darurat Covid-19 ini. Semua evaluasi dan tahapan itu terus dilaksanakan demi perkembangan pendidikan peserta didik dan dunia pendidikan itu sendiri,” papar Kepala Sekolah, Drs. Yakobus Milan Betan melalui Humas SMAN 1 Larantuka, Silvester Witin, dalam press rilisnya yang diterima aksinews.id, Selasa (9/2/2021).
Yakobus Milan Betan mengatakan bahwa situasi pembelajaran di tengah masa darurat Covid-19 ini memberi pelajaran yang cukup berharga. “Dalam situasi apapun, sebagai guru dan tenaga kependidikan serta para siswa mesti tetap optimis dan perlu bersahabat dengan situasi ini. Ketika kita optimis dengan situasi ini maka sesungguhnya kita pun sedang merancang sebuah bangunan masa depan hidup yang kokoh dan kuat”, ujarnya.
Untuk itu, para peserta didik diharapkan mengikuti aturan dan disiplin yang diterapkan sekolah terkait pembelajaran di masa darurat Covid-19. “Sekolah tidak main-main menerapkan aturan dan disiplin selama masa darurat ini. Semua aturan itu sudah dipikirkan dan dipertimbangkan dengan baik selama diberlakukannya dalam situasi ini”, tandasnya.
Orang tua/wali siswa diharapkan memainkan peran yang maksimal, bahkan menjadi kunci utama dalam mengontrol belajar anak di rumah selama proses Belajar Dari Rumah (Pendidikan Jarak Jauh/PJJ Online). “Kini pembelajaran selama satu semester telah dilewati di tahun 2020. Pelbagai evaluasi serta follow up demi hasil belajar pun telah diketahui,” ujarnya.
“Tahun 2021, situasi penyebaran Covid-19 kian meningkat, khususnya di wilayah kita ini. Sebagai konsekuensinya, PJJ online terstruktur untuk peserta didik SMA Negeri 1 Larantuka tetap dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Guru tetap berada di sekolah untuk melakukan pembelajaran secara online dan terkontrol dengan baik, sedangkan peserta didik tetap mengikuti PJJ online dari rumah dan tempat tinggal mereka dalam pantauan orangtua”, ungkapnya.
PJJ online terstruktur ini mengikuti jadwal yang telah dikeluarkan sekolah setelah disepakati bersama orang tua. Ini sudah mulai dilaksanakan sejak pertengahan Januari 2021 lalu. “Sampai awal Pebruari, hingga hari ini, 9 Pebruari 2021, berlangsung PJJ online terstruktur untuk kelas X dan kelas XII. Para guru (para wali kelas) telah membangun kesepakatan dan komitmen dengan para siswa dan orangtua melalui WA group untuk tetap bekerjasama mengikuti pembelajaran online ini. Intinya yaitu bahwa sekolah pada prinsipnya selalu berupaya untuk tetap mencari bentuk serta model pembelajaran yang relevan dan kontekstual di tengah situasi darurat Covid-19 ini.” Guru tetap pro aktif dan selalu berupaya untuk mencari model pembelajaran di tengah pandemi Covid-19 demi kemajuan dan perkembangan pendidikan anak didiknya. “SMANSA Larantuka tetap lakukan PJJ online di tengah maraknya pandemi Covid-19 yang kian meningkat ini dengan tetap taat pada himbauan dan arahan dari pemerintah.”(syl witin/fre)
Keterangan foto: Guru Bahasa dan Sastra Indonesia pada SMAN 1 Larantuka, Ines Belang, SPd sedang melakukan PJJ online dari sekolah, Selasa (9/2/2021). Foto: Syl Witin.
Sukses selalu SMANSA LARANTUKA