Aksinews.id/Larantuka – Di tengah kegembiraan dan sukacita merayakan Natal 2022 dan menyongsong Tahun Baru 2023, warga Adonara Tengah kembali mempertanyakan perbaikan ruas jalan yang menghubungkan wilayahnya dengan wilayah lainnya, terutama pusat perbelanjaan. Mereka nyaris putus asa karena keluhan yang disampaikan kepada para pengambil kebijakan di Kabupaten Flores Timur, baik eksekutif maupun legislative tak kunjung membawa dampak.
Kerusakan ruas jalan itu dialami sejak 10 tahun silam. Bahkan, kondisinya sekarang semakin parah, dan dapat dikategorikan rusak parah.
Terlebih, sejak tiga tahun silam dilanda Badai Seroja yang juga sempat meluluhlantahkan tanaman komoditi mereka sepanjang wilayah jalan dari Waiwadan, Kecamatan Adonara Barat menuju wilayah Baya, Kecamatan Adonara Tengah.
Kondisi jalan yang rusak parah ini, ditambah jembatan utama yang menghubungkan Waiwadan dan wilayah Adonara Tengah yang tidak kunjung diperbaiki sejak badai seroja tiga tahun lalu, bikin warga sesak dan mengeluh karena buruknya infrastruktur jalan.
Sebagian besar warga setempat mengaku bahwa pemerintah daerah melalui tenaga teknis terkait cuma turun ke lokasi dan melakukan peninjauan. Selanjutnya, tidak ada follow up hingga saat ini.
Untuk diketahui, Adonara Tengah merupakan wilayah yang sangat subur dan menjadi salah satu lumbung perekonomian di pulau Adonara, terpaksa harus tetap tertinggal dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
Oleh karena itu, kondisi jalan yang rusak seharusnya segera diperbaiki sehingga membantu meringankan laju penyebaran serta transportasi barang-barang komoditi mereka ke titik-titik tertentu di wilayah ini dan ke wilayah lain di luar Adonara.
MM, warga setempat ketika diwawancarai pada Sabtu, 24 Desember 2022, dengan sangat prihatin mengemukakan keluhannya. Sebagai warga yang kesehariannya sebagai seorang petani sekaligus ojek yang beroperasi di lintasan jalur jalan yang rusak berat ini ia berharap lebih soal keamanan transportasi darat.
Ia kesal dan prihatin dengan situasi jalan. Apalagi saat dirinya harus mengantar hasil komoditi untuk dipasarkan di pasar Waiwadan dan daerah-daerah sekitarnya.
“Kondisi jalan kami yang rusak berat dan sangat parah ini sudah kami alami selama sepuluh tahun lebih dan sekarang diperparah lagi dengan serangan badai seroja tiga tahun yang lalu. Kami sudah bosan mengeluhkan situasi ini kepada para pengambil keputusan dan orang-orang di kabupaten ini (baik eksekutif maupun legislatif) setiap kali turun di wilayah kami ini,” katanya.
Ia mengatakan, ketika musim hujan dan tiba hari pasar, mereka mengalami kendala transportasi ke setiap kampung.
“Sampai kapankah situasi seberat ini yang kami alami? Kita sudah merdeka sekian tahun lamanya, tetapi wilayah Adonara Tengah yang dari segi geografi dan alam lingkungannya sangat subur dan penuh madu dan susu yang melimpah. Tetapi kondisi jalannya rusak berat dan sudah sekian tahun lamanya, masyarakat mesti hidup dan merintih di bawah penderitaan ini,” ujarnya.
Ia berharap jalan itu segera diperbaiki. “Kami cuma minta satu, jalan dan jembatan kami mesti diperbaiki dan kini sudah tiba saatnya kami harus berjalan di atas tanah yang sudah diperbaiki,” pungkasnya. (Sil/AN-02)
Mohon pihak Legislatif dapil Adonara Barat, Adonara Tengah dn Wotan Ulu Mado dn Pemegsng kebijakan kab. Flotim segera menindaklanjuti keluhan masyarakt tentng ruas jln dimaksd. Adonara Tengh kantong ekonomi di Flotim .
Miris Skali, sudah hampir 20 tahun bukan 10 tahun jalan Bgtu rusak parah. Saran sja kalau memang tidak direspon oleh pihan pemerintah,ya bagi org yg punya kebun disekitar jalan yg rusak, mendingan jalan yg rusak ditanami pohon pisang atau kelapa sja lebih berguna lah
Kemiskinan, keterbelakangan dan sarana transportasi yang tidak memadai selalu menjadi materi kampanye. Oleh karena itu kita tunggu saja kehadiran para legislator yang sesaat lagi akan menjadi caleg hadir dan kita kembali mendengar janji-janji mereka lagi.