Kamis, 23 Desember 2022
Mal.3:1-4;4:5-6 ; Luk.1:57-66
Pekan Adven IV
“Seketika itu juga, terbukalah mulut Zakaria, dan terlepas ikatan lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah”
(Luk.1:64)
Sekian waktu Zakharia bisu. Ia di hukum tak bisa bicara, karena meragukan janji Allah. Ia merasa tak mungkin, Elisabet yang sudah tua, akan melahirkan seorang anak. Itu mustahil secara manusiawi.
Tetapi bagi Allah, tak ada yang mustahil. Sampai waktunya tiba, Allah menyatakan kebenaran, bahwa apa yang Ia janjikan akan terlaksana. Elisabet pun mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.
Mata Zakharia kini terbuka. Jadi takjub dan percaya pada perkataan Allah. Ia lalu menamai anak itu Yohanes, sesuai yang difirmankan Allah. Hatinya kembali percaya, maka Allah melepas ikatan lidahnya. Melepas ia dari siksaan, dan bisa bicara lagi. Mulutnya tak henti memuji-muji Allah, karena telah berkenan mendengar doa mereka.
Kita juga sering berubah sikap. Tak lagi kusuk dalam doa. Bahkan tak mau berdoa, karena merasa ragu. Kadang mulai mempertanyakan dalam hati, entahkah Tuhan masih mendengar keluh kesah kita? Entahkah Tuhan masih berada di pihak kita?
Mungkin masih ada banyak pertanyaan. Tetapi pengalaman Zakaria mengingatkan kita, bahwa kadang Allah bisa menguji kita dengan cara apapun. Karena keraguan iman kita. Tetapi Ia sendiri akan membuka mata kita dan melihat, bahwa Ia senantiasa mendengar doa-doa kita. Mendengar rintihan dan harapan kita.
Meski kadang harus menunggu waktu rahmat itu dari Allah. Menanti saatnya, harapan-harapan kita jadi nyata di tanganNya. Janganlah sekali-kali meragukan kasih Allah.
Tetaplah yakin, semuanya akan indah pada waktunya. Bagi Allah, tak ada yang mustahil.
Selamat menyiapkan diri merayakan natal. Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD. Wens Herin
Amin
Terimakasih Romo