Senin, 19 Desember 2022
Hak.113:2-7.24-25a;Luk.1:5-25
Pekan Adven IV
“Jangan takut, hai Zakaria, sebab doamu telah dikabulkan”
(Luk.1:13)
Orang sabar di sayang Tuhan. Itulah ungkapan yang pas buat Zakaria dan Elisabeth. Lama nian Zakaria dan Elisabeth menanti, hingga doa mereka dijawab Allah. Sejak muda, mereka setia bertelut di depan Allah, terus mempersembahkan doa dan nazar, namun akhirnya mereka ikhlas sebab sudah lanjut usia. Rahim Sara sudah tertutup. Tak mungkin lagi mendapat karuniai seorang anak diusia renta.
Mereka sudah pasrah, tetapi Allah mau menyatakan bahwa Ia tidak mengabaikan doa mereka. Hanya, Allah punya cara dan saat sendiri untuk menghapus kesedihan mereka dengan sukacita. Justru di saat mereka merasa sudah tak mungkin lagi, saat sudah tua, Allah memberi mereka seorang Putra, yakni Yohanes. Doa mereka terjawab.
Kisah yang inspiratif ini memberi pesan:
Pertama, tidak ada yang sia-sia bagi kita yang sungguh percaya dan memasrahkan diri kepada Allah. Hanya, Kita mesti sabar menanti, dan tetap setia bertelut dalam doa. Kita juga mesti siap, kadang semakin dekat dengan Tuhan, ujian dan cobaan bisa silih berganti datang.
Kedua, di jaman instan ini, semua serba cepat, orang berpikir kalkulatif, penuh perhitungan, maka banyak yang putus asa, merasa doanya tak didengar Allah. Lalu dalam hati ia mulai meragukan kasih Allah, dan perlahan menjauhkan diri dari gereja, tidak mau lagi berdoa, oleh karena kurang sabar, dan terlalu memaksa keinginan.
Ketiga, kita mesti memgakui, kadang Tuhan menghadirkan surpise bagi kita. Banyak hal terwujud ketika kita sudah lupa, bahkan ketika kita tidak berharap lagi. Tuhan tetap akan menjawab doa kita, hanya cara Tuhan kadang tak sejalan dengan keinginan kita. Hanya orang sabar dan setia disayang tuhan.
Selamat menjalani masa adven. Tuhan memberkati. Salve.***
RD. Wens Herin