Aksinews.id/Larantuka – Massa pengunjukrasa tenaga kesehatan (Nakes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Hendrikus Fernandez – Larantuka nekad melakukan long march dari rumah sakit menuju Kantor Bupati Flores Timur di Kelurahan Puken Tobi Wangi Bao. Mereka berjalan kaki dengan tertib sejauh 1,9 km. Mereka mematok waktu penyelesaian pembayaran hak mereka atas dana klaim BPJS pasien Covid-19 tahun 2021 pada tanggal 15 Desember 2022.
Aksi long march para Nakes RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka ke Kantor Bupati Flores Timur ini benar-benar menjadi tontonan masyarakat. Mereka rela berjemur di bawah terik matahari yang menyengat demi menyampaikan aspirasi soal uang jasa Nakes terkait pelayanan Covid-19 tahun 2021. Angka klaim yang menjadi hak mereka pun tidak tanggung-tanggung, Rp5,6 miliar.
Di kantor bupati, para Nakes hanya mau bertemu penjabat Bupati Flores Timur, Drs. Alexander Doris Rihi, MSi. Sayangnya, selama berada di kantor bupati, tak seorang pun pejabat yang menemui massa aksi.
Saat bersamaan, datang juga rombongan simpatisan para Nakes dari komunitas GERTAK Flores Timur yang langsung dipimpin koordinatornya, Kanis Soge. Gertak datang lengkap dengan perangkat sound system, dan Bung Kanis Soge pun mulai berorasi.
“Kalau tidak mampu melayani, angkat kaki dari sini, supaya bumi Flores Timur aman. Jangan terceraikan dan mengabaikan hak rakyat. Kau adalah pelayan yang ditunjuk untuk melayani rakyat Flores Timur untuk menggapai keadilan sosial,” teriak Kanis Soge dengan pengeras suara.
“Weiii, saya punya perut sama sepertimu. Kenapa kau mengabaikan perut lain dan mengakomodir perutmu sendiri. Kamu telah menyelematkan kami semua saat Covid-19 datang. Di negeri Flores Timur tidak ada orang hebat. Yang hebat itu mereka yang jemur panas-panas begini ini. Kau bukan siapa-siapa,” gerutu Kanis Soge, yang bikin suasana jadi memanas.
Para Nakes yang semua diam membisu pun akhirnya bersuara. “Kami minta penjabat ketemu kami. Penjabat di mana? Kami minta sebelum baca tuntutan, dia harus ada?,” teriak para Nakes lantang secara bersamaan.
Menariknya, di antara rombongan para Nakes yang tengah berunjukrasa, tampak anggota Komisi C DPRD Flores Timur, Muhidin Demon Sabon. Politisi partai Gerindra ini rela ikut berjemur dengan para Nakes. Ia duduk elok di depan para nakes bak pahlawan yang pro Nakes.
Massa menggelar poster dan spanduk yang berisi curhatan hati mereka sekaligus sikap mereka atas klaim dana BPJS Kesehatan tahun 2021 lalu. Poster dan spanduk dipasang menghadap ke gedung kantor bupati agar mudah dibaca.
Beberapa saat menanti penjabat Bupati ataupun stafnya, tidak juga muncul, para Nakes pun membacakan tuntutan mereka. Tiga poin yang disampaikan saat itu. Yakni, (1) Mendesak Presiden Ir. Joko Widodo untuk menyelesaikan persoalan jasa pelayanan Covid-19 di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka, Flores Timur; (2) Menuntut pemerintah daerah Kabupaten Flores Timur untuk segera membayar jasa pelayanan Covid-19 sebelum tanggal 15 Desember 2022; dan (3) Jika tidak diselesaikan sebelum tanggal 15, maka akan dilaporkan ke KPK RI di Jakarta.
Setelah membacakan tuntutannya, para Nakes pun melanjutkan long march menuju kantor DPRD Flores Timur yangmenempuh jarak sekitar 2,6km. Aksi para Nakes ini dijaga ketat personil polisi dari Kepolisian Resort Flores Timur dan polisi pamong praja. (AN-02)