Aksinews.id/Larantuka – Udara panas di Kota Larantuka, Kamis, 27 Oktober 2022, siang, seolah membakar gejolak para siswa SMKN 1 Larantuka untuk mendatangi SMA Negeri 1 Larantuka. Aksi kekerasan antar pelajar pun tak terhindarkan. Saling lempar batu tak terelakan dari jarak beberapa meter di jalan simpang menuju susteran PRR Lebao.
Wartawan yang sempat lewat di jalan pun harus menghindar dari lemparan batu dalam bentrok para pelajar tersebut.
Akibat aksi saling lempar tersebut, sebuah sepeda motor ditindis dengan batu hingga peyot dan kelihatan tak berbentuk.
Anggota Kepolisian Resort Flores pun bergerak untuk mengamankan para siswa agar tidak terjadi dampak yang lebih besar.
Kapolres Flores Timur melalui Kasi Humas Polres Flores Timur mengatakan, aksi tersebut terjadi sekitar pukul 09:30 – 10:00 Wita.
“Hampir terjadi bentrok, tawuran antara SMKN 1 Larantuka dan SMA Negeri 1 Larantuka. Di lapangan kami menemukan kedua pihak belum sempat bertemu, namun sudah sangat ramai (aksi saling lempar batu-red). SMKN 1 Larantuka sudah berkumpul di jalan bawah, dan itu diketahui oleh SMA Negeri Larantuka sehingga langsung bereaksi,” katanya.
Ia mengatakan, anggota kepolisian sudah diterjunkan ke lokasi dan berusaha mengamankan situasi tersebut.
“Di sekitar TKP, kami menemukan sebuah sepeda motor yang rusak dan belum tahu siapa pemiliknya,” bebernya lebih jauh.
“Jadi terkait dengan siswa yang akan tawuran ini, kami ketika turun TKP langsung membubarkan dan anak-anak di TKP kami amankan. Dan sesuai keterangan dari sekolah mereka yang diamankan ini bolos dari sekolah,”sebutnya.
Kini Kepolisian Polres Flores Timur melakukan koordinasi antara kedua sekolah guna memberikan pembinaan.
“Kami akan kumpulkan data-datanya. Dan setiap Minggu wajib lapor diri,” paparnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SMKN 1 Larantuka Ferdinandus Tokan saat dijumpai di SMK Watowiti mengatakan bahwa pihaknya juga tidak tahu soal kondisi dan persoalan anak-anak saat ini.
“Di luar kita tidak tahu. Ada yang bilang mereka mungkin salah paham. ada yang beredar di Tik Tok saling mengancam,” kata Wakasek.
Pihaknya mengakui beberapa hari ini ada persiapan kegiatan menyongsong 28 Oktober 2022, sehingga fungsi pengawasan agak renggang.
“Mungkin peristiwa ini mereka manfaatkan ini untuk keluar,” tukasnya.
Tokan merasa kecewa atas perbuatan peserta didik yang terlibat tawuran tersebut apalagi bolos saat jam pelajaran berlangsung.
“Kita didik anak-anak lebih baik soal karakternya tetapi dengan begitu maka kita merasa kecewa juga,” ungkapnya.(AN-02)